1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korsel Gelar Latihan Militer

5 Agustus 2010

Hari pertama merupakan drill anti serangan kapal selam, berlangsung di perairan Laut Kuning dekat perbatasan dengan Korea Utara. Latihan militer ini merupakan tanggapan Korea Selatan terhadap ancaman Korea Utara.

https://p.dw.com/p/OcdC
Gambar simbol ketegangan antara kedua negara KoreaFoto: DW/AP

Kamis (05/08), pasukan Korea Selatan menembakkan artileri dan menempatkan pelampung sonar pada hari pertama latihan militer yang berlangsung di perairan Laut Kuning. Kepala Staff Gabungan Militer Korea Selatan, Admiral Kim Kyung Sik mengatakan, latihan blokade, cari dan inflitrasi kapal selam merupakan fokus latihan di hari pertama. Pada latihan itu juga ditelusuri prosedur untuk menghambat kapal-kapal Korea Utara yang masuk ke perairan Korea Selatan.

Menunjukkan Ketegasan untuk Bela Diri

Bagi Korea Selatan, ini merupakan latihan militer besar yang ke dua dalam dua minggu terakhir. Delapan hari lalu, Korea Selatan juga meluncurkan latihan militer bersama-sama dengan militer Amerika Serikat. Ada 28,500 pasukan militer Amerika Serikat yang ditempatkan di Korea Selatan. Latihan tersebut meliputi serangan langsung terhadap kapal selam, guna menggagalkan serangan lawan. Saat mempersiapkan latihan itu, Admiral Kim Kyung Sik mengatakan, "Kami akan memperlihatkan kemampuan kami dalam latihan-latihan terbesar, menunjukan ketegasan Korea Selatan untuk menghindari serangan dari musuh-musuhnya."

Kim Kyung Sik jelaskan juga kepada pers, sekitar 4,500 pasukan berada di atas 20 kapal perang Korea Selatan, termasuk kapal Dokdo, kapal amphibi terbesar di Asia serta di kapal-kapal selam yang ikut dalam latihan ini. Selain itu, 50 pesawat udara ambil bagian dalam latihan ini. Disebutkan, latihan itu berfungsi meningkatkan kemampuan Korea Selatan untuk menanggapi provokasi yang dilancarkan oleh lawan. Lima hari drill militer ini, akan termasuk latihan tembak di daratan dan di lautan, penembakan torpedo serta misi-misi cari dan hancurkan lawan di Laut Kuning.

Dikecam Unjuk Kekuatan Militer

Latihan militer Kora Selatan ini digelar di perbatasan laut Korea Utara dan Korea Selatan, dekat lokasi tenggelamnya kapal Cheosan. Kapal perang Korea Selatan itu karam 26 Maret lalu, akibat serangan torpedo yang diduga ditembakkan oleh Korea Utara. 46 orang tewas akibat serangan fatal itu. Meski Korea Utara menyangkal tuduhan terhadapnya, investigasi Amerika Serikat dan Korea Selatan menemukan sejumlah indikasi yang menguatkan dugaan itu. Tenggelamnya Cheosan telah meruncingkan ketegangan antara kedua tetangga yang pernah berperang dari tahun 1950 hingga 1953. Perang itu berakhir dengan gencatan senjata dan berarti bahwa secara resmi kedua negara itu masih berperang.

Korea Utara mengecam latihan militer ini sebagai provokasi yang dapat memicu perang di peninsula Korea. Disebutkan “latihan militer ini bukan semata sebuah latihan melainkan invasi terang-terangan atas perairan Korea Utara.” Disebutkan juga, Korea Utara telah mengantisipasinya dan akan balik melakukan serangan fisik.

Menanggapi ancaman itu, Korea Selatan menegaskan bahwa latihan ini merupakan upaya bela diri yang dilakukan di perairannya sendiri, dan justru tetangganyalah yang harus segera mengakui dan minta maaf atas tindakannya menenggelamkan kapal Cheosan. Banyak pemantau mengecam show kekuatan yang diluncurkan Korea Selatan dan Korea Utara. Kedua pihak dinilai seharusnya kembali berdialog di meja perundingan.

Edith Koesoemawiria/dpa/afp

Editor: Hendra Pasuhuk