1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korut Tembakkan Misil, Korsel Khawatir

5 April 2017

Korea Utara kembali tembakkan misil, walaupun peringatan keras sudah diberikan berkali-kali. Negara tetangga terdekat, Korea Selatan kini khawatir akan jadi sasaran utama.

https://p.dw.com/p/2aiNv
Nordkorea Raketentest
Foto: picture-alliance/dpa/KCNA

Korea Utara menembakkan roket yang tampak seperti misil balistik jarak menengah ke kawasan laut antara Semenanjung Korea dan Jepang, Rabu pagi. Penembakan misil ini kembali mempertajam ketegangan di kawasan tersebut, menjelang pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina, Xi Jinping di Florida pekan ini.

Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan langusng menggelar perundingan langkah antisipasi dan memerintahkan pasukan Korsel untuk waspada. Sedangkan Jepang melontarkan kecaman keras atas provokasi terbaru dari Pyongyang ini.

Amerika tak bereaksi

Sementara itu Departemen Luar Negeri AS lebih banyak bersikap tutup mulut dan tidak memberi banyak komentar. Hal ini memperjelas sikap Washington yang seolah menyerah dalam menghadapi Korea Utara secara diplomatis.

"Tidak ada komentar lain"

"Amerika Serikat sudah memberikan banyak tanggapan terhadap Korea Utara. Kami tidak punya komentar lain."

Banyak orang mendapat kesan, jawaban singkat seperti itu, dan tanggapan lain dari administrasi Presiden Donald Trump memberikan kesan bahwa Trump seolah percaya, Korea Utara hanya bisa dihadapi dengan kekuatan militer.

"Di Korea Selatan banyak orang khawatir, Trump akan melakukan sesuatu yang sangat berbahaya seperti melakukan serangan ke Korea Utara," kata Song Young-chae, profesor di Center for Global Creation and Collaboration pada Universitas Sangmyung di Seoul.

"Tidak jelas seberapa berbahaya ini nantinya bagi rakyat Korea Utara, tapi ini mengkhawatirkan," katanya kepada DW.

Sikap AS mengkhawatirkan

Kalau serangan seperti itu sukses dan senjata Kim Jong Un berhasil dinetralisasikan, tentu bagus. Tapi jika senjata disembunyikan dan tidak bisa dimusnahkan, mungkin Korea Utara nantinya akan menggunakan senjatanya terhadap Korea Selatan. Demikian Song Young-chae menjelaskan kekhawatiran rakyat.

Sementara analis militer juga mengungkap data lama yang punya kaitan serupa, Dulu rezim Saddam Hussein di Irak terbukti mampu menyembunyikan misil taktis jarak dekatnya, ketika AS melancarkan invasi ke Irak. 

Dalam wawancara dengan harian Financial Times edisi hari Minggu, Presiden AS Donald Trump mengatakan Cina harus mengambil langkah terhadap Korea Utara dengan menggunakan pengaruhnya atas Pyongyang. Trump menambahkan, "Jika Cina tidak mengatasi masalah Korea Utara, kami yang akan melakukannya." Dan Trump bukan satu-satunya politisi AS yang memberikan peringatan tersembunyi semacam itu. 

Julian Ryall (ml/as)