1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korut Terancam Sanksi Terberat

ap/yf (dpa)26 Februari 2016

Dengan didukung Cina, Amerika Serikat mengajukan rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB yang bertujuan menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Korea Utara.

https://p.dw.com/p/1I2ht
Foto: Reuters

Usulan naskah resolusi itu diajukan sebagai reaksi dari uji coba nuklir dan peluncuran rudal Korea Utara. Dalam naskah tersebut dicantumkan akan dilakukannya pemeriksaan terhadap seluruh pengiriman barang dari ataupun ke Korea Utara. Kapal Korea Utara yang dicurigai membawa barang illegal dilarang berlabuh di seluruh dunia serta perluasan embargo senjata.

Korea Utara meluncurkan roket jarak jauh pada awal Februari lalu dan uji coba nuklir pada Januari lalu yang menimbulkan kecaman luas karena melanggar resolusi PBB.

Duta besar AS di PBB, Samantha Power menjelaskan, sanksi tersebut akan menjadi sanksi terberat yang pernah diterapkan oleh Dewan Keamanan sejak lebih dari 20 tahun terakhir. Dikatakannya, “Ini merupakan peningkatan sanksi yang besar dan lebih maju, dengan penekanan pada beberapa poin. Sanksi ini akan lebih keras, komprehensif dan mencakup berbagai sektor.”

Mitra Korut Mendukung AS

Naskah resolusi itu merupakan hasil kesepakatan antara Amerika Serikat dan Cina, yang merupakan sekutu utama Korut. Pemungutan suara untuk menyetujui ataupun menolak draf resolusi itu akan dilakukan pada akhir pekan ini.

“Kami menentang segala jenis uji coba nuklir dan peluncuran rudal dan kami berharapa agar resolusi ini mampu melindungi kemungkinan lebih lanjut yang mungkin terjadi,“ papar duta besar Cina untuk PBB Liu Jieyi.

Dia menambahkan, Cina akan bekerjasama lebih erat dengan semua anggota DK PBB dan berharap agar resolusi ini bisa mencapai obyektivitas denuklirisasi dan keamanan serta stabilitas dunia.

Di Washington, juru bicara Gedung Putih Josh Earnest menyebutkan, “Ini merupakan indikasi bahwa diplomasi yang produktif mampu terjadi. Tidak mudah memang, namun ketika ada kepentingan bersama antara AS dan Cina, maka kita dapat bekerjasama lebih efektif dalam untuk dapat melindungi warga negara kita semua.“

Korut Akan Lebih Terkucil

Sementara itu Power menjelaskan, sanksi yang akan dijatuhkan juga termasuk pelarangan ekspor batu bara, baja, emas, titanium dan mineral langka. Dalam draf resolusi tertulis, negara.-negara lain tak boleh memasok bahan bakar, termasuk bahan bakar roket ke negara tersebut. Sanksi yang akan dijatuhkan juga meliputi pembatasan transaksi finansial. “Sanksi ini, jika diterapkan, akan mengirimkan pesan yang jelas dan pantang menyerah terhadap Korut, bahwa dunia tidak dapat menerima uji coba nuklir. Akan ada konsekuensi jika hal tersebut tetap dilakukan dan kami akan bekerja tanpa henti dan kolektif untuk menghentikan program nuklir, ujar Power.

Dalam naskah rosolusi itu, Korea Utara juga tidak diperbolehkan untuk mengimpor barang-barang mewah, seperti jam tangan dan mobil salju.

Dalam 20 tahun terakhir Korut telah empat kali melakukan uji coba nuklir dan enam kali peluncuran rudal jarak jauh, yang merupakan bentuk-bentuk pelanggaran terhadap resolusi DK PBB.

Amerika Serikat telah mengambil langkah-langkah yang lebih keras dari sendiri terhadap Utara Korea, dengan melakukan pengetatan sanksi dan mengumumkan akan mengadakan pembicaraan resmi dengan Korea Selatan mengenai isu Korea Utara. Korea Selatan dan Jepang juga telah mengumumkan langkah-langkah baru terhadap Pyongyang.