1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Krisis Keuangan Paksa Intervensi Bank Sentral Eropa

9 Agustus 2011

Jerman mengusulkan pembentukan dewan stabilitas yang menjatuhkan sanksi bagi negara yang tidak lolos uji kemampuan kompetisi. Selain itu, Jerman mengeritik pembelian obligasi Spanyol dan Italia oleh Bank Sentral Eropa.

https://p.dw.com/p/12Dgf
Foto: picture alliance/dpa

Intervensi Bank Sentral Eropa di pasar keuangan dikomentari oleh harian liberal Spanyol La Vanguardia :

"Langkah Bank Sentral Eropa memang menimbulkan semacam kelegaan, tetapi jelas tidak cukup. Italia dan Spanyol hanya bisa mengatasi krisis jika mendapat pinjaman untuk suku bunga yang tingginya kira-kira setara dengan obligasi pemerintah Jerman. Untuk itu Bank Sentral Eropa harus lebih intensif mengintervensi pasar. Ini akan menuntut Jerman untuk mengambil inisiatif. Selama ini pemerintah di Berlin selalu bereaksi terlambat dalam krisis keuangan dan ini mengakibatkan negara lain harus mengeluarkan biaya tambahan. Spanyol dan Italia harus lebih berusaha untuk mengatasi kesulitan finansial negaranya."

Pembelian surat obligasi oleh Bank Sentral Eropa juga ditanggapi oleh harian Belanda de Volkskrant :

"Selama payung penyelamatan Eropa masih dalam tahap penyusunan, tidak bisa dihindari, bahwa Bank Sentral Eropa harus melakukan aksi dukungan seperti membeli obligasi untuk mencegah naiknya suku bunga yang terlalu drastis. Bisa dimengerti, bahwa Bank Sentral Eropa tidak mau begitu saja mengeluarkan uang. Bagaimana pun juga ada resiko besar yang terkait. Ada bahaya, nilai obligasi yang dibeli akan jatuh. Kemudian, Bank Sentral Eropa harus mengetuk pintu negara-negara kaya agar mengkompensasi kerugian yang tercipta. Ini adalah ramalan yang bisa mengakibatkan pertikaian serius di Eropa yang sudah tidak sehati lagi."

Masalah politik uang Bank Sentral Eropa disoroti harian konservatif Lidove Noviny yang terbit di Praha Ceko :

"Bank Sentral Eropa telah memutuskan, untuk membeli surat obligasi Italia dan Spanyol. Politisi di Brussel menganggapnya sebagai tanda kebulatan tekad. Tetapi pasar keuangan tahu, bahwa kebulatan tekad tersebut bukanlah hal yang pasti. Perwakilan negara yang mampu membayar kalah dalam pemberian suara. Sementara politisi Perancis menuntut bank untuk melakukan intervensi yang sebenarnya ilegal, Jerman menegaskan bahwa tidak akan menyerahkan satu Euro pun untuk aksi penyelamatan. Analisa politik apa yang bisa diharapkan bagi pasar keuangan?"

Sementara itu harian kiri liberal Italia La Repubblica membahas bahaya akan terjadinya resesi di seluruh dunia :

"Ini bukan badai keuangan yang terjadi di tahun 2008. Tetapi bahayanya nyata, bahwa dunia dimulai dengan Amerika Serikat dan Eropa, kembali jatuh ke resesi. Bersamaan dengan itu dibayangi oleh deflasi. Jika ini terjadi, maka politisi akan kembali dianggap bersalah, bahwa tiga tahun yang lalu mereka tidak mengendalikan situasi keuangan yang melebihi batas. Setelah itu mereka juga tidak mendukung politik yang menstimulasi kebangkitan ekonomi, melainkan menekan konsumsi dan investasi dengan alasan politik penghematan."

Terakhir harian Perancis Liberation yang juga menulis tentang krisis hutang :

"Perekonomian kita benar-benar belum berhasil berjalan kembali dan lapangan kerja yang rusak dalam tiga tahun terakhir, tampaknya tidak akan bisa pulih. Pertumbuhan yang lemah dan tingginya angka pengangguran yang tadinya adalah nasib sedih Eropa, kini dianggap sebagai profil seluruh dunia barat, dimulai dari Amerika Serikat. Rencana kemajuan besar-besaran yang sangat diperlukan dari tahun 2008, hanya menunda terungkapnya kenyataan ini. Dan menghancurkan negara-negara yang tidak punya dana untuk melindungi warga yang menjadi korban terparah dari kemiskinan dan ketidakadilan."

Vidi Legowo-Zipperer / dpa / afp

Editor : Hendra Pasuhuk