1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kritik Atas 'Kehadiran' Khamenei di Facebok

Shahram Ahadi20 Desember 2012

Kini tokoh agama terkemuka Iran, Ayatullah Ali Khamenei jadi anggota Facebook. Secara tidak langsung ia ingin menunjukkan, bahwa ia tidak ada kaitannya dengan pemblokiran jaringan sosial di negaranya.

https://p.dw.com/p/176D0
Foto: facebook.com

Jaringan Facebook memang diblokir di Iran, tapi tetap sangat populer. Berkat perangkat lunak "Anti-Filtering", warga tetap bisa masuk ke situs tersebut dan mengunggah komentar dan foto-fotonya. Jika tidak mengungkit tema politik, maka tidak mendapat masalah walau penggunaan Facebook dan perangkat lunak tersebut tidak legal. Kalangan ulama Iran mengecam jaringan sosial sebagai instrumen setan dan terpengaruh gaya barat.

Namun, sejak pekan lalu (13.12.2012), pemuka agama Iran mendaftarkan diri jadi anggota Facebook. Foto Ayatulah Ali Khamenei di halaman profilnya menunjukkan pria berusia 73 tahun tersebut saat berceramah dan juga foto bersejarah saat revolusi Islam 1979 yang menjungkalkan monarki Iran. Khamenei adalah penerus pemimpin agung Iran yang pertama, Ruhollah Khomeini. Fakta bahwa Khamenei bergabung dengan jaringan sosial buatan Amerika Serikat, yang dianggap sebagai instrumen setan di Iran, menimbulkan reaksi keras di internet.

"Moral Ganda"

Setelah seminggu, sudah ada 15.000 anggota Facebook yang mengklik 'like' halaman Facebook Khamenei. Tapi, tidak kalah banyak komentar yang kritis. Komentar yang melecehkan langsung dihapus. Seorang blogger Iran menulis keberatannya dengan judul "Ia boleh melakukannya, sementara rakyat dihukum". "Peraturan macam apa itu, yang dilanggar sendiri oleh pembuat peraturan?", ujar sang blogger di jaringan sosial bebas akses. Blogger lain mempertanyakan, mengapa seseorang seperti Khamenei yang hanya berbicara buruk tentang Facebook, tiba-tiba justru jadi anggotanya.

Iran Ajatollah Ali Chamenei
Khamenei dipuji dan dikritik di FacebookFoto: picture-alliance/dpa

Juru bicara kementrian luar negeri Amerika Serikat, Victoria Nuland, mengumumkan akan mengunjungi halaman Facebook Khamenei untuk mengetahui apa yang dipublikasikannya dan berapa banyak jumlah "likes" yang diperolehnya.