1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

110110 Käßmann Afghanistan

12 Januari 2010

Senin pagi (11/01) waktu Jerman, Margot Käßmann, pemimpin tertinggi Gereja Kristen Protestan Jerman bertemu Guttenberg. Käßmann dihujani kritik pemerintah Jerman karena ia mengkritik misi tentara Jerman di Afghanistan.

https://p.dw.com/p/LRzC
Pimpinan tertinggi Gereja Protestan di Jerman, Margot KäsmannFoto: AP

Kata-kata Bishop Käßmann, pemimpin tertinggi Gereja Protestan di Jerman menyoal Afghanistan memicu debat sengit di Jerman. Akhir tahun 2009 lalu Bishop Käßmann mengatakan, "Tidak ada yang baik di Afghanistan. Kita menipu diri dengan semua strategi yang kita jalankan selama ini. Tentara selalu memangggul senjata dan perang menelan korban warga sipil."

Bishop Margot Käßmann berulang kali menuntut penarikan pasukan Jerman Bundeswehr dari Afghanistan. Ini ia ungkapkan dalam kotbah Natal, Tahun Baru dan sejumlah wawancara dengan media Jerman. Sebelumnya, Käßmann sudah mengecam misi Afghanistan Jerman. Tapi ini pertama kalinya ia melontarkan kritik dalam fungsinya sebagai pimpinan tertinggi Gereja Protestan Jerman.

"Senjata tidak mungkin mewujudkan perdamaian. Untuk itu dibutuhkan cara pandang yang lebih imaginatif," ungkap Käßmann. Kata-kata ini memicu kritik pemerintah Jerman. Käßmann menyalahgunakan topik Afghanistan untuk memperoleh "tepuk tangan dalam negeri", demikian anggota Parlemen Jerman dari Partai Uni Kristen Sosial Philipp Missfelder.

Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble berpendapat, Käßmann melupakan fakta bahwa Jerman bertindak dalam rangka misi PBB. Kotbah Käßmann juga dikecam pejabat urusan Bundeswehr dalam parlemen Reinhard Robbe.

Uniknya, Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg tidak secara terbuka mengomentari perdebatan ini. Ia memilih untuk mengundang Bishop Käßmann ke Departemen Pertahanan untuk membahas langsung kritiknya terhadap misi Jerman di Afghanistan. "Yang penting adalah menunjukkan saling pengertian, berdialog mengenai hal-hal yang perlu dibahas sehingga muncul gambaran yang jelas," dikatakan Guttenberg.

Isi konkret dialog antara menteri pertahanan dan bishop Gereja Protestan dirahasiakan. Mereka sepakat untuk lebih sering berdialog untuk menjelaskan posisi masing-masing, demikian juru bicara Kementerian Pertahanan Christian Dienst.

Sejak zaman Nazi, Gereja Kristen Protestan Jerman berupaya untuk secara aktif mewujudkan perdamaian. Aktif terlibat debat politik di Jerman juga merupakan tugas Umat Kristen, ini berulang kali ditegaskan Margot Käßmann. "Luther mendukung gagasan untuk membangun sekolah bagi anak perempuan dan anak laki-laki, ide yang revolusioner zaman itu. Maksudnya, agar mereka belajar, membaca sendiri Alkitab yang ia terjemahkan ke dalam Bahasa Jerman. Agar setiap orang siap mengasah akal sehatnya, siap untuk bangkit berdiri dan dengan bantuan Tuhan mempertahankan pendapatnya. Cara berpikir ini sangat tipikal protestan."

Dengan merujuk pada pengertian inilah Margot Käßmann berulang kali menandaskan sikapnya menyoal misi Afghanistan. Kini Margot Käßmann berkesempatan untuk menyampaikan langsung kritiknya dalam dialog dengan Menteri Pertahanan Jerman von Guttenberg.

Mathias Bölinger/Ziphora Robina

Editor: Yuniman Farid