1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

190510 Gipfel EU Lateinamerika

20 Mei 2010

Uni Eropa dan sejumlah negara Amerika Latin sepakat untuk meningkatkan kerja-samanya dan berencana untuk membuka pasarnya. Demikian hasil KTT di Madrid.

https://p.dw.com/p/NSZa
Foto bersama peserta KTT EU-Amerika Latin di Madrid, SpanyolFoto: AP

Wakil-wakil Eropa tak lelah untuk memuji perjanjian kerja-sama yang lebih erat yang disepakati antara Uni Eropa dan negara-negara Amerika Latin. Presiden Dewan Eropa, Herman Van Rompuy bahkan melihat adanya peluang untuk bersama-sama mengatasi krisis ekonomi. Ia mengatakan, "KTT ini membuktikan kegunaan dari integrasi regional. Kemitraan antara UE dan Amerika Latin dan Karibia merupakan kemitraan yang sudah matang.“

Namun ternyata tidak sematang sehingga kerja-samanya dapat lebih ditingkatkan lagi. Meskipun UE dan Amerika Latin menyepakati sejumlah perjanjian perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak, masih ada hambatan untuk meningkatkan lagi kerja sama. Argentinia misalnya mengeluhkan tendensi proteksionisme Eropa. Presiden Peru Alan García mempromosikan, agar Eropa melakukan investasi di seluruh kawasan Amerika Latin. "Amerika Latin tampil sebagai kawasan yang sehat bagi investasi sekaligus adalah mitra Eropa. Amerika Latin dapat memberikan keuntungan lebih banyak daripada Asia atau Amerika Utara.“

Namun kawasan itu tidak membentuk satu blok. Perusahaan Eropa masih ragu untuk melakukan investasi terutama di negara-negara yang dipimpin oleh presiden berhaluan kiri. Misalnya Hugo Chávez di Venezuela, Evo Morales di Bolivia atau Rafel Correa di Ecuador. Ketiganya menekan pengaruh perusahaan asing di negerinya dan menasionalisasi perusahaan menjadi milik negara. Mereka juga menyerukan untuk memboikot KTT di Madrid, bila Presiden Honduras yang baru Porfirio Lobo hadir. Setelah Presiden Manuel Zelaya digulingkan, Lobo terpilih sebagai presiden dalam pemilu yang digelar oleh pemerintah peralihan. Presiden Bolivia Morales menampik kritikan terhadapnya yang dilontarkan di Madrid. "Kementerian luar negeri AS menyebut beberapa presiden Amerika Latin, seperti saya, Chávez atau Correa, sebagai presiden yang otoriter, totaliter dan diktator. Namun meningat peristiwa di Honduras baru-baru ini, kamilah pembela demokrasi yang sesungguhnya.“

Morales juga mengritik Eropa. Ia mengatakan, media memberitakan, bahwa partai konservatif Spanyol mengucurkan dana untuk mendepaknya dari pemerintah. Dalam sebuah konferensi pers, ia menyebut kapitalisme Eropa sebagai tidak terkontrol lagi dan politik sosialisme tidak dapat digantikan.

Mengingat perbedaan pendapat yang sangat dalam antara UE dan beberapa negara Amerika Latin, pujian atas kemitraan strategis antara kedua benua itu terkesan sedikit berlebihan. Namun di luar itu, krisis ekonomi setidaknya mendekatkan kedua pihak.

Christoph Hasselbach / Andriani Nangoy

Ediotr: Asril Ridwan