1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT G-20 Tetap Dibayangi Krisis Euro

4 November 2011

KTT G-20 di Cannes, Jumat (4/11) membahas agenda Iklim dan Energi, regulasi pasar keuangan global, perang melawan korupsi. Selain itu akan disepakati tindakan mendongkrak konjungtur global.

https://p.dw.com/p/1350n
Merkel dan Sarkozy , bahas krisis Euro dalam KTT G-20 di Cannes.Foto: dapd

Pertemuan puncak para kepala negara dan kepala pemerintahan negara industri dan ambang industri terpenting G-20 di Cannes, hari kedua Jumat /(4/11) dibuka dengan senyum yang kembali mengembang di wajah para pimpinan Eropa. Ancaman meluasnya krisis di zona Euro, paling tidak sudah dapat diredam. Kamis (3/11) malam, PM Yunani, Giorgos Papandreou telah menegaskan, membatalkan rencana referendum bagi paket bantuan dari Uni Eropa. Mitra G-20 juga hendak diyakinkan, bahwa situasi dapat dikendalikan.

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menegaskan : “Kita tidak dapat membiarkan ledakan Euro. Karena itu berarti ledakan bagi Eropa. Kita harus melihat inti masalahnya, jika Euro merupakan jantung Eropa, ledakan Euro juga akan membubarkan Eropa. Padahal Eropa merupakan jaminan bagi perdamaian.“

Tetap Dibayangi Krisis Yunani

Walaupun begitu, krisis utang Yunani dan kecemasan meluasnya krisis di zona Euro, diperkirakan masih akan mempengaruhi jalannya KTT G-20. Pemicunya, PM Yunani Papandreou, hari Jumat (4/11) ini mengajukan mosi kepercayaan ke parlemen. Hasilnya tidak dapat diramalkan. Diduga, Papandreou sulit mempertahankan jabatannya.

Sondertreffen vor G20 Gipfel in Cannes Papandreou
PM Yunani, Giorgos Papandreo pada KTT G-20.Foto: dapd

Tapi kanselir Jerman, Angela Merkel menegaskan, apapun yang terjadi pada politik dalam negerinya, Yunani tetap memiliki kewajiban yang harus dipenuhi. Yang terpenting adalah tindakan, bukan hal lain.

“Saya belum melihat adanya tindakan saat ini. Sudah dilakukan banyak diskusi. Dan jika Yunani tidak menyetujui programnya, berlaku konsekuensi. Kami ingin mempertahankan Yunani di zona Euro, tapi Euro dan stabilitasnya bagi kami merupakan prioritas“, ujar Merkel.

Pernyataan tegas Merkel itu, bertujuan menggiring KTT G-20 kembali ke agenda utamanya. Yakni upaya untuk mendorong konjungtur global dan penciptaan lapangan kerja serta regulasi lebih ketat pasar keuangan global.

Diskusi Alot

Akan tetapi, diskusi di hari pertama, membahas tindakan untuk memerangi bisnis spekulatif, mengalami kemacetan. Rencana Eropa bagi pengenaan pajak dan bea untuk transaksi ekonomi lintas negara, ditolak oleh AS. Washington menilai, iuran perbankan yang mengikat bagi institusi keuangan besar, merupakan solusi yang lebih bagus. Juga upaya untuk mereformasi sistem mata uang dunia, tidak menunjukkan adanya solusi secepatnya.

Sondertreffen vor G20 Gipfel in Cannes
Perundingan berbagai tema berlangsung alot.Foto: dapd

Presiden AS, Barack Obama, presiden Cina, Hu Jintao dan presiden Rusia, Dmitry Medvedev secara senada mendesak Eropa, agar secepatnya menuntaskan krisis keuangannya. Pasalnya, hal itu bukan hanya menyangkut stabilitas ekonomi Eropa, melainkan juga ekonomi global. Terutama bagi AS yang masih berjuang memulihkan pertumbuhan ekonominya, krisis berkepanjangan di Eropa dapat memicu resesi baru di negara tsb. Juga negara-negara ambang industri mendesak agar dilakukan reformasi Dana Moneter Internasional. Antara lain menyesuaikan peranan negara ambang industri, dikaitkan dengan realita kekuatan ekonominya saat ini.

Tema lainnya yang benar-benar tersingkir menjadi topik pinggiran adalah memerangi kelaparan dan kemiskinan, akibat naiknya harga bahan pangan. Ibaratnya tertutup tema besar krisis di zona Euro dan rencana aksi untuk mendongkrak konjungtur global, tema perang melawan kelaparan, khususnya di negara-negara miskin di Afrika menjadi tidak begitu penting.

Agus Setiawan/dpa/rtr/afp/ap/DW Editor : Dyan Kostermans