1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

KTT Reformasi Kesehatan Gagal, Obama Jalan Terus

26 Februari 2010

Perbedaan kubu Demokrat dan Republik mengenai reformasi kesehatan, tampak tak bisa dijembatani. Pertemuan Besar yang berlangsung maraton selama 7 jam, gagal membuahkan kompromi baru. Tapi Obama maju terus.

https://p.dw.com/p/MD7I
Foto: AP

Presiden Obama mengakhiri KTT dengan mendesak pada para politisi, untuk mengkaji lagi kemungkinan mencapai kesepakatan. Ia memberikan waktu enam bulan. Tetapi belum-belum, kaum Republikan menyebut, jangka waktu itu terlalu pendek.

Tetapi sepertinya sudah sejak awal para politikus Partai Republik berupaya keras mengganjal rancangan undang-undang prakarsa presiden Barack Obama ini.

John Boehner, pemimpin kaum Republikan di parlemen berdalih, UU setebal 2700 halaman ini akan membangkrutkan Amerika. Karena dana yang dianggarkan mencapai hampir 1 trilyun dollar. Namun dalam rancangan Obama, justru sistem baru ini akan mengurangi defisi di dasawarsa pertama hingga 100 milyar dollag, dan 1 trilyun dolar di dasawarsa berikutnya. Sementara industri sistem kesehatan yang ada sekarang bernilai sekitar 2,5 trilyun dollar.

Undang-undang ini digagas untuk memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh rakyat Amerika Serikat, termasuk lebih dari 31 juta orang yang kini tidak memiliki jaminan kesehatan. Presiden Obama saat membuka pertemuan besar ini mengingatkan, perundangan sistem jaminan kesehatan yang ada sekarang justru bahkan memberi peluang bagi perusahaan asuransi untuk mencurangi para nasabah, khususnya nasabah yang tidak tergolong kaya. Obama mencontohklan nasib yang diderita ibu kanduingnya sendiri.

"Mendiang ibu saya dulu, adalah seorang wiraswasta, dan tidak memiliki jaminan kesehatan yang layak," Obama berkisah ibunya meninggal oleh kanker yang memang sudah terlalu akut, dan dokter sudah menyatakan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Namun yang sangat mengguncangkan dia adalah, "pada sekitar enam bulan terakhir dalam hidup ibu saya, perusahaan asuransi justru menyatakan tidak akan mengganti biaya perawatan rumah sakitnya."

Obama menambahkan, karena itu setiap waktu di rumah sakit ibunya harus terus bertengkar lewat telpon dengan perusahaan asuransi, untuk memperjuangkan haknya, "justru ketika seharusnya ia menggunakan waktu hidupnya yang tinggal enam bulan lagi itu, untuk berkumpul bersama keluarga. Itu saya ingat betul."

Masalahnya, bagi politikus Partai Republik sistem yang digagas Obama akan memberi peran terlalu besar pada pemerintah, dan mengerdilkan peran swasta. Pemimpin Partai Republik di Parlemen, John Boehmer bahkan secara ironis berkilah, bahwa sistem jaminan kesehatan Amerika justru yang terbaik di dunia.

Partai Republik bahkan menuntut agar perumusan undang-undang ini dimulai lagi dari nol. Kembali John Boehmer:

"Kita buang saja undang-undang ini. Mari kita mulai lagi dengan kertas kosong untuk merumuskan hal-hal yang bisa kita sepakati," kata Boehmer

Namun Obama dan kaum Demokrat sudah tidak mau membuang waktu lagi untuk masalah ini. "Kita tidak bisa menghabiskan waktu setahun lagi untuk terus saja berkutat memperdebatkan masalah ini," tandas Obama.

Rancangan reformasi kesehatan sebetulnya sudah disetujui oleh Senat dan partlemen dalam versi yang berbeda. Namun perumusan versi akhirnya terganjal. karena Partai Demokrat kehilangan satu kursi mereka beberapa waktu lalu. Sehingga kendati masih didukung suara mayoritas dengan 59 kursi dibanding para penentang dari kubu republik dengan 41 kursi, namun dalam sistem Amerika pengesahan yang kukuh hanya bisa terjadi jika didukung 60 dari 100 suara. Obama tetap mendesak ditemukannya kompromi.

"Maka jika kita tidak bisa, saya kira kita harus melaju terus, mengambil keputusan."

Yang dimaksud Obama adalah, jika Republik tetap tak mau kompromi, Demokrat akan menempuh prosedur yang disebut Rekonsiliasi Anggaran, yakni manuver di parlemen secara sepihak, yang memungkinkan undang-undang ini bisa disahkan dengan mayoritas sederhana, minimun 51 suara dari 100. Langkah yang pagi-pagi sudah dikecam kubu Republik. Namun bagi Obama, jika Partai Republik menutup pintu bagi pengesahan bersama, ia tidak punya pilihan lain.

"Memang untuk hal seperti inilah suatu pemilihan pemilihan umum dimaksudkan," tegas Obama.

GG/HP-afp/rtr