1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kuba Sambut Kedatangan Paus

26 Maret 2012

Paus Benediktus XVI hari Senin (26/03) memulai kunjungan ke Kuba. Kehadiran pemimpin umat katolik membuat negara komunis itu kembali menjadi sorotan dunia.

https://p.dw.com/p/14SBc
Rakyat Kuba menyambut kedatangan Paus Benediktus XVIFoto: Reuters

Baja lengkung besar berbentuk simbol kepausan dibangun di atas altar berwarna biru putih yang akan dipakai oleh Paus untuk menyampaikan misa mengenai pentingnya warga di negara komunis itu untuk mencari keselamatan dalam iman.

Hari Minggu (25/03, anak muda katolik Kuba mengadakan doa bersama di lapangan Revolusi. Mereka berdoa di tengah para pekerja yang sibuk menata panggung, mengatur letak kursi dan mencoba mikrofon yang akan dipakai oleh Paus dalam misa. Beberapa orang menggantungkan poster selamat datang kepada Paus di jendela rumah mereka.

Keputusan Paus, untuk memilih Santiago sebagai kota yang pertama dikunjungi, akan membuat kota berpenduduk setengah juta jiwa itu menjadi pusat perhatian dunia. ”Sebagai orang Santiago, saya sangat bangga bisa menerima ia dalam suka cita” kata Luzmilka Balza (35 th) sambil menggambarkan dirinya hanyalah satu dari segelintir pemeluk Katolik di sana.

Kota Santiago, selama ini hanya menjadi bayang-bayang dari ibukota Havana, meski kota itu dianggap sebagai tempat lahirnya revolusi dan merupakan pusat seni dan intelektual, jauh sebelum pemimpin Kuba, Fidel Castro dan Raul Castro dilahirkan.

Fidel Castro memproklamirkan kemenangan revolusi dari balkon gedung balaikota Santiago pada 1 Januari 1959. Namun, Havana kini mendominasi sebagai pusat industri dan bisnis negara komunis itu, dan sekaligus menjadi ruang imajinasi tunggal bagi orang-orang di dunia mengenai Kuba.

Tapi kali ini, Santiago justru menjadi yang pertama. “Saya harap bahwa setelah kunjungan ini, rakyat Kuba akan lebih beriman” kata Mayra Corona (63 th) yang bersama puluhan orang lainnya bekerja berminggu-minggu mempersiapkan ornamen, jubah dan peralatan suci yang akan digunakan selama misa.

Alasan utama dipilihnya Santiago sebagai kota pertama yang dikunjungi Paus, adalah karena dekat dengan tempat suci Virgin of Charity of El Cobre, yang didedikasikan sebagai orang suci pelindung Kuba. Paus Benediktus mengatakan bahwa peringatan 400 tahun penemuan tempat suci itu sebagai alasan utamanya memilih Santiago sebagai kota pertama.

Pemerintah Kuba telah mengeluarkan dana sebesar 236.000 dollar Amerika untuk merenovasi tempat suci itu. Para pekerja membangun rumah sederhana dengan penyejuk ruangan, yang akan dipakai Paus untuk menginap. Bangunan itu dibuat dengan tulang beton yang bisa menahan gempa hingga 8 skala richter.

Tapi tentu saja, pusat perhatian akan tertuju saat Paus menggelar misa di Lapangan Revolusi yang menurut pejabat Kuba bisa menampung 100.000 orang. Latar belakang Paus saat misa adalah patung setinggi 16 meter yang menggambarkan sosok pahlawan Kuba Antonio Maceo yang sedang duduk di atas kudanya dengan tangan terentang, yang menandai perjuangan rakyat negeri itu untuk bebas dari penjajahan bangsa Spanyol.

Ibukota Havana yang akan menjadi kota kedua yang dkunjungi Paus juga sedang berbenah. Sebuah altar besar di Lapangan Revolusi yang terletak di pusat kota telah selesai dibuat. Akhir pekan lalu, para pekerja selama sebelas jam mempercantik jalanan. Jalan berlubang diperbaiki dan trotoar dicat ulang.

Kedatangan Paus Benediktus, akan membuat Kuba kembali menjadi pusat perhatian dunia. Para pejabat setempat mengatakan 797 wartawan dari 33 negara dunia akan meliput kunjungan pemimpin umat katolik dunia itu selama berada di Kuba.

Andy Budiman/ ap

Editor: Hendra Pasuhuk