1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kubu Gbagbo Ancam Serang Markas Ouattara

31 Desember 2010

PBB memperingatkan orang kuat Pantai Gading, Laurent Gbagbo, untuk tidak mengijinkan serangan terhadap hotel dimana pasukan helm biru mellindungi pemerintahan bayangan yang dipimpin Alassane Outtara.

https://p.dw.com/p/zrxg
Pasukan PBB dari Yordanian berjaga di luar Golf Hotel, markas pemerintahan bayangan Alassane Ouattara di Abidjan.Foto: AP

Sekjen PBB Ban Ki-moon memperingatkan, tentara PBB akan melawan serangan apapun, yang ia sebut dapat memicu perang saudara di Pantai Gading.

Pernyataan itu dikeluarkan Ban setelah tangan kanan Gbagbo yang dikenal dengan sebutan jendral jalanan, bertekad akan menyerbu markas Alassane Outtara, di sebuah hotel di Abidjan.

Dalam pernyataan tertulisnya, Ban yang sangat prihatin mengatakan, pasukan UNOCI, misi PBB di Pantai Gading, akan menggunakan semua cara untuk melindungi personilnya, juga pejabat pemerintah dan warga sipil lainnya di hotel tersebut.

Di New York, utusan PBB bagi pencegahan genosida, Francis Deng mengatakan sangat kuatir terahdap laporan bahwa rumah para penentang Gbagbo di Abidjan sudah diberi tanda untuk mengidentifikasi etnis mereka.

NO FLASH Zur Elfenbeinküste Wahlen 2010 Wahl
Alassane Ouattara (ki) saat menjadi PM dalam pemerintahan Laurent Gbagbo (ka), Oktober 2000.Foto: picture-alliance/dpa

Menteri Urusan Pemuda, Charles Ble Goude, jendral jalanan Gbagbo yang sudah terkenal kekejamannya, hari Kamis (30/12) mendorong para pemuda Pantai gading untuk bangkit setelah tahun baru utnuk merebut markas Outtara di Golf Hotel resort, di tepi laut.

"Mulai 1 Januari, Charles Ble Goude dan pemuda Pantai Gading akan membebaskan Golf Hotel dengan tangan telanjang", kata Goude, orang kepercayaan Gbagbo, disambut sorak sorai para pendukung garis keras.

Seruan itu muncul saat kepala pasukan perdamaian PBB menuduh media pemerintah yang pro-Gbagbo menyebarkan kebencian terhadap pasukan PBB, dan saat para pemimpin Afrika Barat berjanji untuk mencoba sekali lagi bernegosiasi demi solusi damai bagi krisis di Pantai Gading.

"Ini hanya provokasi terbaru dari kamp Gbagbo", kata juru bicara Ouattara, Anne Ouluto kepada kantor berita AFP lewat telepon dari hotel dimana pemimpin pantai gading yang diakui internasional menjalankan pemerintahan bayangan.

Kawasan hotel di tepi laut di ibukota Abidjan tersebut dilindungi kontingen kecil para mantan pemberontak bersenjata ringan, dikenal sebagai 'pasukan baru', dan 800 tentara PBB yang dilengkapi kendaraan lapis baja serta disuplai oleh helikopter.

Kawasan tersebut dikelilingi prajurit Gbagbo, Pasukan Pertahanan dan Kemanan Pantai Gading, FDS, yang persenjataannya lengkap. Tetapi kubu Ouattara lebih menguatirkan ancaman Ble Guode untuk mengerahkan ribuan pemuda tak bersenjata guna menyerbu hotel.

Elfenbeinküste Unruhen Dezember 2010
Tentara PBB dari Senegal berjaga dekat gerbang masuk Golf Hotel, markas pemerintahan Alassane Ouattara, di Abidjan.Foto: AP

Juru bicara Ouattara, Anne Ouloto mengklaim bahwa Ble Goude bertujuan untuk mengulang skenario tahun 2004, ketika para pendukungnya yang tergabung dalam 'Young Patriot' menyerbu hotel yang dijaga pasukan Perancis dan memprovokasi bentrokan dimana sedikitnya 50 demonstran tewas.

Menurut Ouloto, kubu Gabgbo tahu persis bahwa pasukan perdamaian PBB tak punya pilihan selain melindungi presiden sah hasil pemilu. Jadi, provokasi itu hanya dalih untuk menciptakan insiden, tandasnya.

Laurent Gbagbo bersikukuh bahwa ia adalah pemimpin sah Pantai Gading. Ia menuduh Prancis, AS dan pasukan perdamaian PBB berkonspirasi dengan Ouattara untuk memalsukan hasil pemilu.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Euronews, hari Kamis (30/12), Gbagbo memperingatkan ia tidak akan turun dari pucuk kekuasaan secara sukarela dan bahwa tekanan internasional agar ia mundur mendorong Pantai Gading pada perang saudara.

Konflik setelah pemilihan presiden akhir November, sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 170 orang.

afp/dpa/ Renata Permadi

Editor: Rizki Nugraha