1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

070711 Merkel Angola

12 Juli 2011

Dalam lawatannya ke Afrika, Kanselir Merkel berkunjung ke Angola. 2009, Presiden Angola, Jose Eduardo dos Santos juga pernah bertandang ke Berlin.

https://p.dw.com/p/11tiW

Booming minyak bumi di Angola, menjadikan negara ini sebagai tujuan yang menarik bagi Kanselir Jerman Angela Merkel. Ibukota, Luanda merupakan salah satu dari tiga kota yang disinggahinya selama lawatan 3 harinya di Afrika. Merkel meninggalkan Kenya menuju Angola pada Selasa malam (12/07) waktu setempat.Ini merupakan kunjungan balasan, karena 2009 Presiden Angola, Jose Eduardo dos Santos juga pernah bertandang ke Berlin.

José Eduardo dos Santos bei Angela Merkel
José Eduardo dos Santos bersama Angela Merkel di BerlinFoto: DW / Cascais

Peter Hintze dari Kementerian Ekonomi Jerman menjelaskan tujuan kunjungan ini, "Dalam konsep kami mengenai hubungan dengan Afrika, kemitraan yang baik, ekonomi, energi dan sumber alam memiliki peranan sentral. Kami ingin mempererat hubungan dengan benua tetangga, dengan memfokus tema-tema ini. Tujuan kami adalah mengembangkan kemitraan yang fair, yang adil"

Angela Merkel berada di ibukota Luanda hanya untuk sekitar 24 jam. Selain bertemu dengan Presiden José Eduardo dos Santos, ia juga akan berbicara di depan forum pengusaha Jerman dan Angola. Ricardo Gerigk yang memimpin kamar dagang Jerman di Luanda menilai penting kunjungan singkat Merkel. Menurut dia, "Nyonya Merkel memberikan isyarat yang jelas dengan kedatangannya ke Angola. Tidak penting apakah ia hanya di sini selama 20 atau 26 jam. Yang penting kedua perjanjian yang direncanakan itu ditandatangani."

Öl und Gaskraftwerk in Angola NO FLASH
Angola kaya akan minyak dan gas bumiFoto: picture alliance/imagestate/Impact Photos

Selain perjanjian kerjasama budaya, Kanselir Merkel juga akan menandatangani kesepakatan untuk kerjasama ekonomi dan strategis. Hubungan dagang Jerman-Angola yang memecah rekor di tahun 2008, mengalami penurunan drastis akibat krisis ekonomi global. Ekonomi Angola mandeg. Ekspor Jerman ke Angola hingga 2010 menciut 30%, dari hampir 390 juta Euro turun menjadi 263 juta Euro.

Ekspor Angola ke Jerman mengalami penurunan yang lebih parah lagi. Berkurang lebih dari separo, nilainya kini diperkirakan seputar 228 juta Euro. Namun sejak awal tahun terlihat tanda-tanda perbaikan. Hal yang disambut positif oleh Menteri Ekonomi Angola, Abrahão Pio dos Santos Gourgel yang di masa perang dingin menyelesaikan studinya di Jerman Timur. Ungkapnya, "Kami kira perusahaan Angola bisa belajar banyak dari perusahaan Jerman, apabila bekerjasama. Transfer pengetahuan merupakan salah satu budaya ekonomi Jerman yang sangat kuat."

Ricardo Gerigk, Büro der deutschen Wirtschaft Angola
Ricardo Gerigk, dari Kamar dagang Jerman di AngolaFoto: DW

Meski begitu, perusahaan Jerman tampaknya kesulitan menerobos pasar Angola, tersaingi oleh perusahaan Brazil, Portugal, Cina, Amerika dan Perancis, terutama dalam persaingan konsesi minyak bumi. Namun Ricardo Gerigk melihat potensi yang lebih besar, "Angola menghasilkan 2 juta barel minyak sehari. Ini jumlah kedua terbesar di Afrika sesudah Nigeria. Namun Nigeria memiliki 150 juta penduduk. Sedangkan penduduk Angola hanya 17 juta orang. Artinya, kelas menengah Angola akan meluas, kelas menengah yang tidak terlalu dikuasai kaum militer dan ingin berinvestasi di dalam negeri."

Masih ditunggu apakah Kanselir Merkel akan berbicara mengenai Hak Azasi Manusia dan Demokrasi di Angola. Di Afrika, Presiden José Eduardo dos Santos telah memerintah Angola selama lebih 31 tahun, tanpa pemilihan umum. Dari Angola, Angela Merkel akan meneruskan perjalanannya ke Nigeria.

Johannes Beck / Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk