1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

200511 Obama Europa

22 Mei 2011

Presiden AS Barack Obama kembali mengunjungi Eropa pekan ini. Awalnya, Obama terkesan karismatik dan menekankan awal baru hubungan Amerika Serikat dengan dunia. Tapi kini hubungan transatlantik AS merenggang.

https://p.dw.com/p/11LDj
Presiden Amerika Serikat Barack Obama
Presiden Amerika Serikat Barack ObamaFoto: AP

Masih terngiang ucapan Obama ketika pertama kali berkunjung ke Eropa.

"Saya pikir, dalam tujuh atau delapan tahun lalu banyak ketegangan antara Amerika Serikat dan Eropa. Salah satu sasaran pemerintah saya adalah memperbarui persekutuan penuh sejarah ini," katanya waktu itu.

Sudah enam kali dalam masa jabatannya Obama mengunjungi Eropa. Ia diterima dengan tangan terbuka di Berlin, Praha, atau Brussel. Tapi popularitas satu-satunya pembawa harapan tersebut kini menurun, tidak hanya di Amerika Serikat. Janji perbaikan hubungan dengan Eropa juga tinggal janji.

Werner Weidenfeld, profesor ilmu politik Universitas München dan pengamat hubungan transatlantik mengatakan, "Banyak sekali rintangan dalam memperbarui kemitraan strategi dalam mengatasi masalah politik dunia. Amerika dan Eropa memerlukan banyak tenaga dan kerjasama."

Kedua pihak pun tidak jemu-jemunya membahas hampir semua tema global.

Seperti yang dijelaskan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menjelang kedatangan Obama di Eropa, "Amerika Serikat dan Uni Eropa adalah mitra. Kami bekerja sama mengatasi hampir semua masalah global dan konflik regional. Kami bekerja sama dalam mengatasi masalah pelik, penting dan berkepanjangan sekaligus. Kami tergabung dalam masyarakat transatlantik, yang berdasarkan nilai-nilai demokrasi dan keyakinan pada potensi manusia."

Kombinasi perhitungan pragmatis dan ide "Impian Amerika" ini tidak selalu mendapat dukungan dari Eropa. Ini terbukti pada krisis di Libya. Ketika Jerman menyatakan abstain terhadap resolusi Libya di Dewan Keamanan PBB, tiba-tiba hubungan Jerman-Amerika Serikat sedikit merenggang. Jerman dan Amerika Serikat hingga kini juga menjalani strategi sendiri-sendiri dalam penugasan militer di Afghanistan.

Seperti yang dikatakan Profesor Weidenfeld, "Kedua pihak, Eropa dan Amerika Serikat, menunjukkan defisit strategi. Amerika Serikat terlalu sedikit menyentuh ranah masyarakat sipil dan Eropa melemparkan tanggung jawab kekuasaan pada Amerika Serikat. Ini hampir menjadi perbedaan budaya antarbenua."

Kunjungan Obama ke Eropa kali ini dilakukan ketika Uni Eropa sedang menghadapi masalah utang beberapa negara anggotanya. Obama pun tidak dijadwalkan berkunjung ke Brussel, ibukota Uni Eropa.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama kali ini juga tidak mengunjungi Berlin. Philip Murphy, duta besar AS di Berlin menepis spekulasi bahwa hal itu merupakan bukti kerenggangan hubungan Washington-Berlin.

"Saya tidak akan berpikir sampai ke sana. Percayalah, Jerman adalah mitra terpenting kami di dunia," kata Murphy.

Kesempatan bertukar pikiran antara Angela Merkel dan Barack Obama dikatakan sudah cukup banyak. Misalnya ketika KTT G-8 di Deauville, Perancis, ataupun ketika Merkel berkunjung ke Washington bulan Juni nanti. Pada 7 Juni mendatang, Kanselir Angela Merkel akan mewakili Jerman menerima medali kebebasan dari Amerika Serikat.

Daniel Scheschkewitz/Luky Setyarini

Editor: Carissa Paramita