1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

3 Sandera Indonesia Dibebaskan di Filipina Selatan

3 Oktober 2016

Tiga warga Indonesia yang diculik jaringan militan Abu Sayyaf dibebaskan di Filipina selatan setelah disandera lebih dari tiga bulan. Dua sandera lain masih belum jelas nasibnya.

https://p.dw.com/p/2QpSR
Filipino Armee Soldaten in Militärlastwagen in Patikol Stadt
Foto: picture alliance/dpa/B. Hajan

Tiga WNI anak buah kapal Charles 001 yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf sejak 20 Juni lalu dibebaskan hari Sabtu malam (01/10). Mereka adalah Ferry Arifin, M. Mahbrur dan Edi Suryono.

Menteri Luar negeri Indonesia Retno Marsudi didampingi Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan kabar itu di Jakarta.

"Saya ingin menyampaikan informasi terkait pembebasan 3 sandera WNI atas nama Feri Arifin, M. Mahbur Dahlan, dan Edi Suryono, tadi malam telah dijemput oleh tim khusus dan telah dibebaskan pada pukul 23:35 waktu setempat," kata Menlu Retno di Kantor Panglima TNI di Merdeka Barat, Jakarta Pusat, hari Minggu (02/10).

Infografik Abu Sayyaf Englisch
Daerah operasi kelompok militan Abu Sayyaf

Ketiga pria yang dibebaskan itu saat ini tengah menjalani ujian kesehatan di provinsi Sulu, Filipina selatan.

"Sebelum bertemu dengan teman-teman media kita sudah melakukan pengecekan di lapangan. Ketiga sandera tersebut saat ini sedang berada di Sulu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan," kata Retno Marsudi.

Selanjutnya ketiga orang itu akan dibawa ke Samboanga untuk diserahkan secara resmi kepada pemerintah Indonesia, diwakili oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila. Belum jelas bagaimana proses pembebasan ketiga orang itu.

Ketiga awak kapal itu termasuk  termasuk di antara tujuh anak buah kapal tunda yang diculik oleh militan Abu Sayyaf pada bulan Juni lalu. Dua orang sudah dibebaskan sebelumnya dan dua orang masih ditahan.

Indonesien Rückkehr der freigelassenen Abu Sayyaf Geiseln
10 sandera yang dibebaskan Abu Sayyaf Mei 2015 tiba di JakartaFoto: picture-alliance/AA/D. Roszandi

Di Manila, pejabat militer Filipina mengatakan dalam sebuah pernyataan, ada 10 korban penculikan yang dibebaskan jaringan Abu Sayyaf dalam dua minggu terakhir ini. Hal itu adalah karena operasi militer yang sedang berlangsung terhadap kelompok militan itu.

Juru bicara militer Filemon Tan mengatakan, masih ada paling sedikit 12 sandera, yaitu dua warga Indonesia, lima warga Malaysia, empat warga Filipina dan seroang warga Belanda yang masih ditahan Abu Sayyaf.

Sebelumnya, tiga anak buah kapal Indonesia yang disandera juga dibebaskan Abu Sayyaf 17 September lalu, bersama dengan seorang pria Norwegia dan dua warga Filipina.

Menlu Indonesia Retno Marsudi mengatakan, pemerintah sedang bekerja keras untuk membebaskan dua sandera Indonesia yang tersisa.

"Masih ada dua sandera yang ada di lapangan yaitu atas nama, Robin Peter dan M. Nasir. Dalam hal ini kami masih berupaya sekuat tenaga untuk membebaskan kedua saudara kita tersebut," kata dia.

Tujuh orang Indonesia diculik 20 Juni di perairan Filipina selatan, ketika kembali dari pelabuhan Cagayan De Oro di Filipina untuk Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur di pulau Kalimantan.

Abu Sayyaf telah masuk dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Filipina untuk pemboman mematikan, penculikan dan pemenggalan. Tahun lalu, kelompok militan itu menculik belasan anak buah kapal dan membebaskan mereka setelah perundingan dengan pihak Indonesia.

Militer Filipina melancarkan serangan besar-besaran terhadap persembunyian Abu Sayyaf. Setelah mereka melakukan pemenggalan atas dua warga Kanada awal tahun ini, karena pemerintahnya menolak membayar tebusan.

hp/ml (ap, afp)