1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lampu Hijau Bagi Partai Aung San Suu Kyi

13 Desember 2011

Pemerintah Myanmar mengijinkan partai oposisi Aung San Suu Kyi untuk kembali bergabung ke dunia politik secara resmi. Keputusan ini membuka jalan bagi Suu Kyi untuk meraih kursi di parlemen baru.

https://p.dw.com/p/13Rh2
Aung San Suu KyiFoto: DW

Dalam pengumuman singkat di harian New Light of Myanmar tertera, bahwa komisi pemilu negara menyetujui permohonan partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional bagi Demokrasi atau NLD untuk mendaftarkan diri kembali sebagai partai politik. Suu Kyi mengatakan, akan mengambil bagian dalam pemilu yang menurut perkiraan digelar tahun depan. Belum ada kepastian tanggal hingga sekarang.

Reformasi Pemerintahan Baru

Partai NLD, dicabut statusnya sebagai partai politik yang legal oleh junta tahun lalu, setelah memboikot pemilu dan mengatakan peraturannya tidak adil. NLD memenangkan pemilu tahun 1990, tetapi tidak pernah diijinkan para jenderal untuk mengambil alih kekuasaan.

Pengumuman yang dilaporkan di media resmi pemerintah terjadi setelah serangkaian gerakan reformasi oleh pemerintahan baru yang didukung militer mulai membuka diri terhadap lawan politik dan negara barat. Perubahan peraturan bagi partai politik menghapus pasal yang mengatakan, bahwa tahanan tidak bisa menjadi anggota partai.

Usaha Presiden Thein Sein

Juru bicara NLD mengatakan, Suu Kyi diperkirakan bisa berangkat ke ibukota Naypyidaw untuk menyelesaikan proses pendaftaran partai. Sebelumnya, Suu Kyi telah mengungkapkan harapannya, agar reformasi benar-benar berjalan. "Kami berharap, ini semua adalah pertanda reformasi yang sesungguhnya. Saya pribadi, mempercayai presiden. Tetapi, saya tidak bisa mengatakan, bahwa semua orang di pemerintahan memiliki pandangan yang sama dengan dirinya."

Negara ini mengejutkan dunia internasional, setelah membebaskan Suu Kyi setelah bertahun-tahun menjadi tahanan rumah, berdialog dengan oposisi dan membebaskan beberapa tahanan politik. Senin kemarin (12/12), kantor Presiden Thein Sein mengatakan, mantan jenderal junta memerintahkan militer untuk menghentikan serangan terhadap pemberontak etnis Kachin di wilayah utara Myanmar dimana pertempuran telah berlangsung sejak Juni lalu.

Dukungan Dunia Internasional

Awal bulan ini, Suu Kyi menerima kunjungan menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton di rumahnya. Pertemuan bersejarah itu dianggap sebagai pertanda, bahwa setelah selama berpuluh-puluh tahun berada di bawah kediktatoran, Myanmar tidak lagi terisolasi. Saat itu Clinton juga mengatakan, tidak tertutup kemungkinan berakhirnya masa penjatuhan sanksi bagi negara itu. "Kami siap menuju langkah berikutnya, jika reformasi terus berjalan. Namun, pengalaman mengajarkan kami untuk tetap berwaspada."

Suu Kyi menanggapinya dengan optimis. Menurutnya, jika Amerika Serikat dan Myanmar bekerja sama, maka negaranya tidak bisa lagi berkelit dari jalan demokrasi.

Senin kemarin (12/12), partai Suu Kyi mengumumkan telah memilih merak dan bintang putih sebagai simbol barunya menggantikan topi bambu, simbol yang digunakan kelompok yang terpecah dari partai NLD dalam pemilu 2010.

Vidi Legowo-Zipperer, afp, dpa

Editor: Hendra Pasuhuk