1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Langkah Inisiatif dalam Perlindungan Badak

7 Oktober 2013

Guna mengatasi berkurangnya populasi badak Asia, pemerhati lingkungan menyerukan perlunya inisiatif melawan perburuan liar. Desakan ini disampaikan dalam pertemuan internasional yang baru-baru ini digelar di Lampung.

https://p.dw.com/p/19ttw
Foto: cc-by-sa-Charles W. Hardin

Para pejabat dari Bhutan, India, Indonesia, Malaysia dan Nepal mengadakan pertemuan di Lampung, untuk membahas nasib badak di Asia. Turut hadir dalam pertemuan itu perwakilan dari lembaga-lembaga pemerhati lingkungan dan para pakar. Telah diketahui, keberadaan dua dari tiga badak spesies Asia –badak Sumatera dan Jawa- sangat kritis atau terancam. Sementara badak bercula satu, populasinya diklasifikasikan rentan.

Populasi berkurang

Populasi badak telah berkurang dengan cepat akibat perburuan. Para pemburu mengincar tanduk badak, yang nilainya sangat tinggi, untuk digunakan dalam pengobatan tradisional. Organisasi pecinta lingkungan WWF menyatakan kini hanya tersisa sekitar 3.500 badak di Asia.

Dalam pertemuan pembahasan populasi badak yang diwakili para pejabat negara-negara Asia itu, para peserta sepakat untuk meningkatkan kembali populasi badak Asia, setidaknya tiga persen per tahun hingga tahun 2020.

Sumatra-Nashörner
Badak SumatraFoto: picture-alliance/dpa

Langkah Inisiatif

Kesepakatan yang diambil terkait langkah-langkah untuk meningkatkan populasi badak, di antaranya dengan meningkatkan pemantauan biologis, perbaikan manajemen dan melakukan operasi anti-perburuan yang lebih bergigi.

Kelompok perlindungan alam International Union for Conservation of Nature IUCN memuji kesepakatan itu sebagai "langkah besar menuju pemulihan badak Asia" .

"Jumlah badak Asia, khususnya dari Jawa dan badak Sumatera yang bertahan hidup, saat ini begitu rendah sehingga dengan cara mempertahankan populasi mereka aja, tentu tidak cukup untuk mengamankan kelangsungan hidup mereka, " kata Simon Stuart, ketua komisi kelangsungan hidup spesies IUCN. Ditambahkannya, "Apa yang perlu kita perhatikan adalah pemulihan spesies ini dan peningkatan yang stabil dari populasi mereka."

Javan rhinos in Indonesia's Ujong Kulon National Park
Badak JawaFoto: WWF Greater Mekong

Tindakan Nyata

WWF menyambut kesepakatan yang dibuat konferensi, namun tetap mendesak pemerintah untuk menindaklanjuti dengan tindakan nyata: "Sekarang adalah saatnya untuk bertindak, untuk menerapkan metode yang sangat diperlukan ini," tandas Christy Williams, dari WWF Asia untuk program badak dan gajah.

IUCN menyatakan diduga kini hanya tersisa hanya sekitar 100 badak Sumatera , dan 50 badak Jawa. Sementara itu ada sekitar 3.300 badak bercula satu besar, terutama di India dan Nepal. Tanduk mereka yang selama ini diburu harganya relatif tinggi di pasar gelap.

afp/rtr (AP(RN)