1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

250811 Kritik Wulff Kohl

26 Agustus 2011

Kritik yang dilontarkan Presiden Jerman Christian Wulff terhadap kebijakan keuangan Bank Sentral Eropa ECB memulai babak baru dalam krisis mata uang Euro yang telah memanas selama berbulan-bulan.

https://p.dw.com/p/12O7z
Gambar simbol krisis mata uang EuroFoto: picture alliance/ANP

Sekitar 110 miliar Euro telah dikeluarkan Bank Sentral Eropa ECB untuk menyelamatkan negara-negara yang terkena dampak paling buruk dari krisis mata uang Euro. Yunani, Irlandia, Italia, Portugal dan Spanyol mendapatkan keuntungan dari langkah kontroversial yang diambil Bank Sentral Eropa ini, yang dianggap beberapa pakar sebagai pelanggaran hukum Eropa.

Juga Presiden Jerman Christian Wullf mempertanyakan langkah Bank Sentral Eropa ini. "Untuk sementara ini masih bisa ditolerir, tapi tidak akan berfungsi dalam jangka panjang. Juga otoritas moneter harus kembali ke prinsip-prinsip yang disepakati. Menurut saya, pembelian besar-besaran obligasi oleh Bank Sentral Eropa patut dipertanyakan secara politis dan hukum.“

Sejak akhir bulan Februari Wulff sudah mewanti-wanti. Setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden Italia Giorgio Napolitano di Berlin, Wulff mengatakan, bahwa hal yang menentukan dalam upaya menstabilkan Zona Euro adalah mekanisme permanen untuk melarang pembelian obligasi oleh Bank Sentral Eropa. Pernyataan Wulff kala itu hampir tidak menarik perhatian sama sekali.

Hal yang sama terjadi sebulan kemudian pada pertemuan bank-bank Jerman. Saat itu Christian Wulff mengingatkan kepada para manajer bank akan tanggung jawab sosial. Menurutnya, banyak kesalahan yang telah dilakukan di berbagai sektor. Ini juga termasuk bank-bank yang terkena krisis yang sampai sekarang masih mendapat paket penyelamatan dari pemerintah Jerman. Secara terbuka Wullf mengkritik otoritas pengawas keuangan, bank sentral dan juga kebijakan keuangan. 

Beberapa pejabat di pemerintahan Angela Merkel akhirnya mendengar peringatan presiden Jerman.  Misalnya, Ketua Komite Urusan Internal Parlemen Jerman Wolfgang Bosbach yang secara terbuka menentang rencana perluasan paket penyelamatan Euro yang diajukan Kanselir Angela Merkel. "Apa yang disampaikan presiden harus kita tanggapi dengan serius. Saya tidak ragu, langkah yang sekarang diambil tepat dan bahwa kita bisa mengulur waktu. Saya hanya sangat ragu, apakah untuk jangka panjang masalah ini benar-benar dapat dipecahkan."

Kata-kata yang  dilontarkan Wolfgang Bosbach mungkin saja berasal dari pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Jerman Christian Wulff. "Saya jadi berpikir, pada saat-saat terakhir baru pemerintah menunjukkan kesediaan untuk mengesampingkam hak istimewanya dan untuk melaksankan reformasi yang diperlukan. Jadinya dapat dimengerti, jika para petinggi moneter bertindak melampaui mandat yang mereka miliki, membeli obligasi seharga lebih dari 110 miliar Euro."

Saat ini tampak jelas, bahwa Kanselir Angela Merkel tidak bisa mengharapkan dukungan dari presiden Jerman dan juga dari kalangan terdekatnya mengenai langkah untuk keluar dari krisis Euro.

Kritik terhadap kebijakan penyelamtan Euro juga datang dari mentor Angela Merkel, mantan Kanselir Jerman Helmut Kohl. Dalam sebuah wawancara dengan jurnal Internationale Politik sehubungan dengan krisis Euro, Helmut Kohl mengatakan, semakin rumit dunia, maka semakin penting, bahwa pengambil keputusan melaksanakan tanggung jawabnya dan menunjukkan kempemimpinannya.

Memang Helmut Kohl tidak menyebutkan nama Merkel, tapi semua orang tahu, kepada siapa perkataannya ini ditujukan.

Marcel Fürstenau/Yuniman Farid

Editor: Andriani Nangoy