1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lawatan Merkel di Afrika Menuai Kritik

14 Juli 2011

Nigeria menjadi pos terakhir kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel dalam lawatannya ke Afrika. Sebelumnya, kunjungannya di Angola menuai kritik.

https://p.dw.com/p/11v23
Kanselir Jerman Angela MerkelFoto: dapd

Kanselir Jerman Angela Merkel tiba di Nigeria. Meskipun Nigeria merupakan negara yang kaya minyak dan pasar yang cukup penting bagi produk teknologi Jerman, banyak pengusaha Jerman yang enggan terlibat lebih banyak berbisnis di negara tersebut. Faktor yang menjadi penghambat adalah situasi keamanan di negara tersebut. Terutama konflik antar kelompok penduduk.

Konflik Politik di Nigeria

Kelompok Hausa - Fulani di kawasan Jos, yang merupakan penduduk Muslim, merasa dipinggirkan. Setelah pemilu tahun 2008, terjadi gelombang kekerasan di kawasan itu. Penduduk Muslin tak percaya, pemimpin dari kaum Kristen memenangkan pemilihan sebagai kepala daerah. Kontrol pemerintahan daerah sangat penting, karena menentukan distribusi keuangan negara. Etnis Berom yang beragama Kristen merasa sebagai penduduk asli, sementara Haussa dan Fulani dianggap sebagai pendatang. Sedangkan akses untuk mendapatkan jabatan pemerintahan ataupun beasiswa hanya berlaku bagi yang dianggap sebagai penduduk asli. Hal itu berpengaruh pada situasi politik dan perekonomian.

Kesalahan terbesar, menurut seorang pengacara dan komentator Solomon Dalong, adalah dominasi Berom yang besar dalam pemerintahan daerah: "Sejak Berom naik ke panggung kekuasaan, kita melihat sebuah kebijakan yang dengan sengaja menyingkirkan etnis lainnya, guna mengendalikam Jos utara. Hal itu terlihat terutama, tanah-tanah yang luas diserahkan kepada orang-orang muda. Pemerintah melakukan itu seolah-olah untuk mengatasi krisis, padahal pemerintah mengabaikan mereka. Maka krisis bertambah tajam dan sejumlah orang terpaksa meninggalkan kawasan Jos utara.“

Angela Merkel in Angola
Angela Merkel di AngolaFoto: dapd

Desakan Terhadap Merkel

Pemuka agama Nigeria, Uskup Ignatius Kaigama mengritik pemisahan antara penduduk asli dan pendatang, yang dilakukan pemerintahan gubernur. Hal itu dilarang, tegasnya. Ia mengharapkan tekanan internasional terhadap pemerintah Nigeria. Salah satunya dari kunjungan Merkel, yang juga tak luput dari kritiknya: „Merkel datang, karpet merah kembali digelar. Kemana arahnya? Saya selalu menyatakan, bahwa ia seharusnya memberi tekanan, karena suara kami tak digubris. Tapi jika mereka berjumpa, maka hanya persahabatan, hubungan bilateral dan ekonomi yang jadi tema perbincangan.”

Dukungan Terhadap AL di Angola Tuai Kritikan

Tak hanya di Nigeria, kritikan atas kunjungan Merkel, juga datang saat ia melawat ke Angola dalam kunjungan tiga hari ke Afrika ini. Dalam kunjungannya ke Angola, Kanselir Jerman Angela Merkel dikritik oleh berbagai partai politik karena menawarkan dukungan di bidang angkatan laut kepada Angola. Politisi Jerman Gregor Gysi dari Partai Kiri menuntut Merkel agar tidak lagi menawarkan bisnis persenjataan atas desakan lobi-lobi senjata. Namun Merkel menyatakan yang ia tawarkan adalah dukungan dalam bidang pengamanan perbatasan: “Angola merupakan bagian dari negara-negara Uni Afrika, yang mau menjaga stabilitas. Tujuan kami adalah agar konflik regional dapat diatasi oleh pasukan regional.“

Di Angola, dalam sebuah konferensi ekonomi, Kanselir Merkel juga mempromosikan teknologi Jerman yang ramah lingkungan kepada sejumlah pengusaha.

NO FLASH Merkel will Marineboote an Angola verkaufen
Kerjasama di bidang angkatan laut di AngolaFoto: dapd

Situasi politik di Angola relatif tenang dalam tahun-tahun terakhir. Angola berhasil mengakhiri perang saudara berkepanjangan di negerinya. Namun kelompok oposisi di negeri itu mengritik pembatasan kebebasan berpendapat dan pengekangan kebebasan pers. Menanggapi situasi itu, Kanselir Jerman Angela Merkel, percaya Angola telah berbuat banyak, namun masih ada sejumlah tantangan penting yang harus dihadapi, yakni: transparansi, perang terhadap korupsi dan kebebasan absolut termasuk dalam menyampaikan pendapat.

Baik Kenya, yang merupakan negara pertama dalam lawatan Afrika yang dikunjungi, maupun Angola,dan Nigeria yang kini tengah disambangi Merkel, bagi Jerman merupakan kekuatan ekonomi penting di Afrika.

Thomas Mösch / Michael Götschenberg / Purwaningsih

Editor : Pasuhuk