1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ledakan Bom Beruntun Guncang Pakistan

11 Januari 2013

Serangan terburuk menghantam Quetta, ibukota provinsi Balochistan di barat daya Pakistan, ketika tiga bom meledak menewaskan sedikitnya 100 orang.

https://p.dw.com/p/17HpA
Foto: Reuters

Kamis (10/01/13), dua bom, yang diledakkan di sebuah arena biliard yang penuh dengan pengunjung di wilayah yang bermayoritas warga Syiah di kota Quetta, telah menewaskan sedikitnya 80 orang. Selain itu, kedua bom yang diledakkan dalam selisih 5 menit melukai lebih dari 120 orang. Demikian menurut keterangan pihak kepolisian.

Diantara korban tewas terdapat anggota polisi, wartawan dan petugas penyelamat, yang tiba di tempat kejadian setelah bom pertama meledak. Bom kedua menyebabkan runtuhnya gedung arena billiard, meyebabkan banyak korban terkubur reruntuhan.

Sekte Lashkar-e-Jhangvi mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Menurut keterangan sekte militan ini, bom pertama diledakkan seorang pembom bunuh diri. Tidak lama setelah bom pertama, satu bom mobil diledakkan dari jarak jauh.

Serangan kelompok Sunni radikal terhadap minoritas Syiah di Pakistan telah sering terjadi. Dan serangan yang terjadi Kamis (10/01/13) merupakan serangan paling berdarah terhadap warga Syiah di Paksitan.

Sebelumnya, sebuah ledakan di satu distrik komersial di Quetta telah menewaskan 11 orang dan melukai lebih dari 40 orang lainnya. Serangan ini dilakukan pasukan paramiliter, dikatakan seorang juru bicara polisi. Kelompok separatis yang dikenal dengan nama Tentara Serikat Balochistan mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Di provinsi ini kelompok pemberontak separatis dan militan Islam kerap melakukan aksi serangan, juga terhadap pasukan pemerintah Pakistan.

Selain di provinsi Balochistan, serangan juga mengguncang kota Mingora di provinsi Swat, di barat Pakistan, Kamis (10/01/13). Satu bom meledak dalam sebuah mesjid yang penuh sesak, menewaskan setidaknya 21 orang dan melukai lebih dari 75 orang. Menurut penyelidikan awal pihak kepolisian, insiden ini bukanlah merupakan satu kecelakaan tetapi satu serangan.

yf/vlz (afp/dapd/dpa/rtr)