1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Leila S. Chudori

Komite Nasional Indonesia5 Oktober 2015

Bermula dari fiksi anak dan remaja, Leila S. Chudori merambah dunia jurnalisme tanpa melupakan dunia fiksi. Karya-karya berikutnya mendalami sisi gelap politik dan tidak enggan mengupas tabu di masyarakat tradisional.

https://p.dw.com/p/1GWhA
Foto: GIGABYTE

Koleksi cerita pendeknya berjudul Malam Terakhir mendapat pujian dari dalam maupun luar negeri. "Tahun 2006 saya merasa suah waktunya bagi saya untuk menulis tentang mereka yang menjadi korban," ujar Leila.

Ia bercerita, saat kuliah di Kanada ia berkesempatan pergi ke Paris dan bertemu dengan beberapa eksil politik asal Indonesia. Mereka terlibat dalam peristiwa 1965. Pertemuan tersebut memotivasinya untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan mereka dan menuliskan kisahnya.

Leila S. Chudori

Walau koleksi cerita pendek Malam Terakhir tidak secara spesifik mengisahkan pengalaman para eksil, tokoh sastra H.B. Jassin memuji Leila dalam kata pengantar buku tersebut. Leila dianggap "tidak enggan mendiskusikan tema yang dianggap tabu dalam masyarakat tradisional".

Tahun 2012, Leila S. Chudori mempublikasikan novelnya berjudul Pulang, tentangdrama keluarga, persahabatan, cinta dan pengkhianatan berlatar belakang tiga peristiwa bersejarah: 30 September 1965 di Indonesia, revolusi mahasiswa di Perancis tahun 1968, dan kerusuhan Mei 1968 di Indonesia.

Dalam wawancara video di atas, Leila menjelaskan proses kreatifnya saat menggarap novel Pulang dan karya sastra lainnya.