1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Liga Arab Kecam Turki

25 Desember 2015

Liga Arab kecam pengerahan militer Turki di utara Irak sebagai pelanggaran kedaulatan Bagdad. Ankara dituding melanggar hukum internasional sekaligus membahayakan keamanan dunia Arab.

https://p.dw.com/p/1HTaW
Irak Protest gegen türkische Militärpräsenz
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Kadim

Turki mengancam keamanan dunia Arab dengan tambahan pengerahan militernya ke utara Irak. Demikian kecaman wakil sekretaris jenderal Liga Arab Ahmed ben Heli dalam KTT menteri luar negeri Liga Arab di Kairo. "Dengan mengerahkan tambahan tentaranya, Turki juga memperparah kekacauan di kawasan", ujar ben Heli.

Ketegangan antara Bagdad dan Ankara memuncak gara-gara pengerahan tambahan hingga 1.000 serdadu Turki dan sejumlah panser ke utara Irak awal bulan ini, dengan alasan untuk melindungi serdadunya yang sudah ditempatkan di kawasan itu. Militer Turki melatih pejuang Kurdi Peshmerga dan kaum Sunni moderat di kawasan Bashika di utara Irak, untuk melawan "jihadis" Islamic State, ISIS.

Ägypten Treffen der arabischen Liga
KTT menlu Liga Aran di Kairo kecam Turki terkait pengerahan pasukan ke utara Irak.Foto: Getty Images/AFP/K. Desouki

Kawasan utara Irak dikuasai kaum Kurdi yang dipimpin Atheel dan Osama Nujaifi. Atheel adalah mantan gubernur Niniveh dan Osama mantan wakil presiden Irak. Keduanya adalah rival berat PM Irak saat ini, Haider al Abadi. Inilah yang terutama membuat pemerintah Irak berang. Bagdad sudah melayangkan protes resmi kepada Ankara terkait masalah penempatan militer ini.

Ankara siap relokasi tentara

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menanggapi surat protes dari Irak dan Liga Arab serta seruan dari presiden AS, Barack Obama menyatakan, akan melakukan penarikan mundur dan relokasi sebagian pasukannya. "Pasukan akan ditarik ke kawasan Kurdi yang bersahabat dengan Turki, tegas Erdogan."

Namun menteri luar negerii Irak, Ibrahim al Djaafari mendesak Turki untuk segera menarik seluruh pasukannya dari wilayah kedaulatan Irak. "Turki mengerahkan pasukan ke wilayah Irak tanpa izin dari Bagdad dan dengan itu melanggar kedaulatan kami, "Pemindahan pasukan dari satu wilayah Irak ke wilayah Irak lainnya tidak bisa diterima", ujar Al Djaafari.

Senada dengan itu para menteri luar negeri Arab menyebut langkah Ankara itu sebagai ancaman keamanan bagi seluruh dunia Arab. Campur tangan Turki di utara Irak dipandang sebagai langkah Ankara untuk menyiapkan kawasan sempalan Kurdi Irak di seputar Mosul yang bebas dari pengaruh IS. Hal ini dipandang oleh Bagdad sebagai upaya separtisme.

as/ap (afp,dpa)