1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Liga Sehat dengan Penonton Terbanyak

24 Agustus 2012

Liga Jerman atau Bundesliga termasuk liga paling terkenal di Eropa. Tambahan jatah dalam kompetisi Eropa membuktikan itu. Klub Bundesliga dikenal memiliki keuangan yang sehat serta jumlah penonton paling banyak.

https://p.dw.com/p/15wI2
Foto: picture alliance / dpa

Musim kompetisi 2012/ 2013 menandai usia setengah abad Bundesliga dan itu menjadi catatan bersejarah bagi sepakbola Jerman.

“Bundesliga ada di jalur untuk menjadi kekuatan dominan di Eropa“ kata Emmaneul Hembert yang merupakan konsultan keuangan dari perusahaan A.T. Kearney di Düsseldorf, merujuk pada kontrak baru siaran televisi.

Pendapatan dari TV

Bundesliga mencapai kesepakatan baru terkait hak siar TV pada April lalu. Liga ini meraup 2,5 milyar euro untuk hak siar selama empat tahun ke depan, atau sekitar 625 juta euro per tahun. TV berbayar Sky Jerman membayar bagian terbesar dan mendapat hak siar sebagian pertandingan Bundesliga.

Jumlah baru pemasukan dari siaran TV ini hampir 50 persen lebih besar dari musim kompetisi sebelumnya. Ekonom Stefan Ludwig juga menilai kesepakatan baru ini sebagai sukses besar.

Tapi bagaimanapun, Ludwig yang merupakan direktur Grup Bisnis Olahraga di konsultan internasional Deloitte menunjuk Liga Premier Inggris masih menerima jumlah yang jauh lebih besar. Itulah kenapa, Ludwig kepada DW mengatakan bahwa ia percaya, Liga Inggris masih akan menjadi yang nomor satu selama beberapa tahun ke depan.

Pemerataan Pendapatan Klub

Kekuatan ekonomi liga Jerman diterima melalui “pendapatan dari televisi, sponsor dan penonton“, kata Ludwig menambahkan, saat anda mengkombinasikan semua elemen ini bersama, maka Bundesliga jelas berada di posisi nomor dua diantara “Lima Besar” yakni: Inggris, Jerman, Spanyol, Italia dan Prancis.

Ludwig percaya bahwa keunggulan Bundesliga atas Liga Primera Spanyol adalah “karena Spanyol satu-satunya liga yang masih memiliki sistem kontrak siaran televisi yang terdesentralisasi.” Setiap klub bertanggungjawab secara individu untuk menjual hak siar atas pertandingan. Artinya raksasa liga seperti Barcelona dan Real Madrid bisa membuat kontrak pribadi yang menguntungkan dengan stasiun televisi, sementara klub-klub lain terpaksa hanya memperebutkan sisanya.

“Itu berbeda dengan Bundesliga. Di sana ada penyebaran yang lebih baik diantara ke 18 tim Bundesliga, yang didasarkan pada prinsip solidaritas,“ kata Ludwig. Bundesliga mengumpulkan pendapatan televisi lalu membagikannya diantara klulb-klub, dengan jumlah yang didasarkan pada kinerja tim di liga selama empat tahun terakhir.

Bahkan klub yang berada di papan tengah atau sedang berjuang dari degradasi juga mendapat bagian. Kesebelasan seperti Bayern Müenchen, Borussia Dortmund dan Schalke jauh lebih baik dari klub seperti Mainz atau Augsburg, tapi tak ada klub yang pulang dengan tangan kosong. Memastikan seberapa tingkat kesenjangan keuangan di liga membuat kompetisi semakin ketat, dan pada akhirnya sepakbola akan menjadi lebih menarik.

Keuangan yang Ketat

Satu hal yang membuat Bundesliga berbeda dengan “Lima Besar” lainnya dalam pandangan Ludwig adalah karena kesadaran mengenai keuangan klub. Klub-klub Jerman harus menjalani perizinan yang ketat. Jika tidak bisa menyajikan konsep anggaran yang berkelanjutan, sebuah klub tidak akan memenuhi syarat untuk mendapatkan ijin.

Pendekatan untuk masalah ini agak lebih longgar di tempat lain, dan hingga kini masih seperti itu, meski FIFA akan meluncurkan aturan baru mengenai Financial Fairplay. Ludwig mengatakan orang gampang lupa bahwa klub Jerman benar-benar diwajibkan hanya mengeluarkan setengah dari pendapatan mereka untuk membeli para pemain terkenal.

“Kami tahu ada beberapa klub Eropa yang mengeluarkan uang lebih banyak untuk pemain daripada pendapatan yang bisa mereka hasilkan“ kata Ludwig.

Pembatasan Pasar Transfer

Jerman juga cenderung ketinggalan dari liga-liga saingan menyangkut soal dana besar untuk membeli pemain. Meski, Bundesliga kelihatannya akan membuat rekor baru dalam jendela transfer yang masih terbuka hingga akhir September. Sejauh ini, 18 klub Bundesliga telah mengeluarkan dana 186 juta euro untuk membeli pemain baru. Rekor tertinggi adalah tahun 2007, saat klub Bundesliga mengeluarkan uang 194 juta euro.

Dalam level internasional, bahkan rekor ini masih bisa dibilang pelit. 20 tim di Liga Premier Inggris telah mengeluarkan dana 300 juta euro. Seri A Italia telah mengeluarkan 280 juta euro dan bahkan liga Prancis saat ini sudah menggelontorkan dana 198 juta euro.

Pendanaan dari Penggemar

Ludwig juga menekankan pentingnya Bundesliga bagi ekonomi Jerman. Indikasi itu, kata dia bisa dilihat dari uang yang secara langsung dihasilkan oleh liga. Bundesliga membawa sekitar 1,7 milyar euro per tahun, dan jika ditambah dengan divisi kedua, maka angkanya akan mencapai 2 milyar euro.

Pada 34 pertandingan yang dijalani setiap klub dalam satu musim, hampir 400 ribu “peziarah sepakbola” memenuhi stadion. Dan mereka tak hanya membayar tiket. Mereka makan dan minum, membeli bendera, spanduk, kaus dan syal. Pengeluaran fans saat menonton pertandingan tandang biasanya sangat besar.

“Mereka mengeluarkan uang untuk perjalanan, minuman dan akomodasi. Itu besar” kata Ludwig.

Fans merupakan komponen penting dalam sukses Bundesliga. Tak ada liga lain di Eropa yang bisa menarik penonton sebanyak liga Jerman.

Di Inggris, ada 35 ribu penonton yang datang ke setiap pertandingan. Rata-rata antara 20 ribu hingga 28 ribu penonton di Spanyol, Italia dan Prancis. Sementara Bundesliga, bisa menarik 42 ribu penggemar, dan menempatkan mereka sebagai liga dengan penonton terbanyak.

Dirk Kaufmann (ab/ hp)