1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lion Air Pesan 230 Pesawat Baru

18 November 2011

Saat ekonomi dunia melesu, sebuah maskapai penerbangan asal Indonesia justru melakukan ekspansi. Lion Air, hari Jumat (18/11/2011) menandatangai kontrak pembelian 230 pesawat dari Boeing 737.

https://p.dw.com/p/13CwD
Gambar simbol pesawatFoto: picture alliance / dpa

Inilah pembelian terbesar yang pernah dilakukan oleh sebuah maskapai penerbangan atas pesawat Boeing selama 94 tahun terakhir. Bahkan Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association INACA, Tengku Burhanuddin menyebut pembelian ini sebagai salah satu nilai investasi terbesar di dunia penerbangan.

Maskapai Lion Air, kata Burhanuddin kini mencoba bersaing di tingkat internasional "Bukan hanya di Asia, pembelian ini di dunia termasuk yang besar kalau dijumlah dengan pesawat yang dibeli dengan nilai yang cukup besar tentunya ini bukan bicara soal Asia saja, tapi untuk tingkat dunia kan cukup besar. Asian Open Sky Policy, tahun 2015 akan segera dimulai. Jadi bagaimana perusahaan penerbangan nasional Indonesia bisa mengcover bukan hanya Indonesia saja, tapi juga untuk negara-negara di Asia juga. Kalau kami tidak mulai dari sekarang, tentunya Indonesia akan ketinggalan dengan negara Asia lainnya"

Penandatanganan kontrak pembelian pesawat besar-besaran ini disaksikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang sedang berada di Bali. Nilai pembelian itu total 21,7 milyar dollar Amerika. Lion Air memperoleh dana itu dari pinjaman bank luar negeri.

Lion Air membeli 201 unit B-737 MAX, 29 unit B-737-900ER. Di luar itu, maskapai asal Indonesia itu juga mendapat hak pembelian tambahan 150 unit B-737. Menurut Burhanuddin, jenis pesawat yang dibeli Lion Air ini bisa menempuh perjalanan hingga 7 jam. Dengan demikian, diperkirakan maskapai Indonesia itu berambisi merambah jalur penerbangan di kawasan Asia dan Australia, selain tentu saja untuk memperkuat jalur penerbangan domestik di Indonesia.

Keberanian Lion Air melakukan investasi besar-besaran ini juga didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik, di tengah lesunya perekonomian dunia. Setiap tahun, ekonomi Indonesia tumbuh 6,5 persen. Membaiknya perekonomian membuat mobilitas orang Indonesia makin tinggi. INACA mencatat, jumlah penumpang pesawat di Indonesia setiap tahun bertambah sekitar 15 sampai 20 persen. Tengku Burhanuddin mengatakan pertumbuhan jumlah penumpang itulah yang diantisipasi Lion Air "Kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia berkembangnya seperti ini terus dan kami berharap akan lebih cepat dan tinggi lagi. Sehingga kalau kita tidak cepat melihat kesempatan itu, maka orang lain (investor asing-red) yang akan masuk." 

Sebelumnya Lion Air telah memesan 178 pesawat Boeing 737 yang telah pengirimannya dilakukan sejak tahun 2007 dan akan tuntas pada 2017. Sementara, pengiriman 230 pesawat yang kontrak pembeliannya baru ditandatangani itu, akan dilakukan mulai 2017 hingga 2025.

Andy Budiman

Editor: Hendra Pasuhuk