1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Liput Kejahatan Kehutanan, Wartawan Dibunuh

12 September 2012

Seorang wartawan Kamboja yang tengah menginvestigasi penebangan liar ditemukan tewas terbunuh di bagasi mobilnya. Di Kamboja, para aktivis lingkungan kerap menghadapi aksi kekerasan.

https://p.dw.com/p/167Pa
Foto: Thomas Kruchem

Hang Serei Oudom, wartawan harian Voraklchun Khmer Daily, ditemukan tewas pada hari Selasa (11/09/12), dikatakan pejabat senior polisi Song Bunthanorm. Kendaraan miliknya ditinggalkan di sebuah perkebunan di utara Provisnsi Ratanakiri. “Ini bukan kasus perampokan, tapi pembunuhan,” dikatakan Song Bunthanorm dan menambahkan bahwa korban menderita beberapa luka pukulan di kepala.

Wartawan berusia 44 tahun ini dilaporkan hilang sejak meninggalkan rumahnya pada hari Minggu malam (09/09/12). “Ia tengah menulis laporan mengenai kejahatan kehutanan yang melibatkan beberapa pengusaha dan pejabat tinggi provinsi,” dikatakan Rin Ratanak dari Vorakchun Khmer Daily. Dalam laporan terakhir yang ditulisnya pada situs surat kabar, Hang Serei Oudom menuduh putra seorang komandan polisi militer melakukan penyeludupan kayu dengan mempergunakan kendaraan militer dan memeras orang-orang yang mengangkut kayu secara legal.

“Sebelum terbunuh, ia telah diperingatkan wartawan lain untuk tidak meliput kejahatan kehutanan,“ dikatakan Pen Bonnar, koordinator provinsi kelompak hak asasi manusia The Cambodian Human Rights and Development Association. Ditambahkannya, Provinsi Ratanakiri merupakan “wilayah berbahaya” bagi wartwan dan aktivis yang berrperang melawan kejahatan kehutanan. “Kami betul-betul khawatir mengenai wartawan dan aktivis yang bekerja melindungi hutan,“ dikatakan Pen Bonnar kepada kantor berita AFP. Bonnar menambahkan, pembalakan liar banyak melibatkan tokoh kuat dan penting di wilayah tersebut.

Kamboja tengah berusaha untuk mengembangkan perekonomian negara dengan mendatangkan banyak investasi dari luar negeri. Pemerintah Kamboja dikritik karena mengizinkan berbagai perusahaan untuk membuka ratusan ribu hektar lahan hutan, termasuk dalam zona yang dilindungi. Banyak lahan hutan yang kemudian dijadikan perkebunan karet, tebu atau dijadikan area pembangkit listrik tenaga air. Kelompok HAM dan aktivis lingkungan mengatakan, pasukan pemerintah kerap diturunkan untuk melindungi perusahaan-perusahaan tersebut.

Pada bulan April lalu, seorang aktivis lingkungan, Chut Wutty tewas ditembak petugas keamanan, setelah menolak untuk menyerahkan foto-foto pembalakan di Provinsi Koh Kong.

yf/ab (Afp/dpa)