1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lokomotor, Band Baru dari Bayern

21 Desember 2011

Tiga bulan setelah dibentuk, band ini sudah melepas cakram rekaman dan tampil di berbagai panggung. Band baru ini bernama Lokomotor.

https://p.dw.com/p/13WnY
Foto: Michael Farkas

Dalam hanya seumur jagung, karya musik band Lokomotor yang dibentuk tahun 2010 lalu menggema dari panggung Popcamp 2011. Lingkup melodi musik mereka besar, aransemen musik mereka cerdas, bunyi musik mereka orisinil dan mereka punya pesan tertentu.

Band Lokomotor beranggotakan Rebecka Knoblich, Benjamin Knoblich, Johannes Hoffmann, Manuel Hoffman dan Daniel Lang. Aliran musik Indie dan Alternatif berpengaruh besar pada bunyi musik Lokomotor, karenanya tak heran musik mereka menyimpan banyak kejutan.

Cover Erste Stunde Lokomotor
Sampul CD Pertama Lokomotor

Mereka berani bereksperimen dengan banyak instrumen musik, bebunyian, perpaduan suara dan memasukkan unsur-unsur itu dengan harmonis. Tidak lepas pula dasar bermusik empat anggota band ini yakni piano. Orang merasakan cinta di setiap detil musiknya dan lewat lagu ciptaan mereka.

10 kali mendengarnya pun, orang menemukan sesuatu yang terdengar baru. Hal itu dijelaskan Daniel Lang, sang gitaris, "Saya pikir karena kami menggabungkan dasar musik yang berbeda dan masing-masing dari kami bisa memainkan beberapa alat musik. Ada juga kejadian, tergeletak akordeon di ruang latihan lantas kami mencobanya atau misalnya ada bunyi lonceng yang bisa kami masukkan dalam bunyi musik kami, kami lantas melonggarkan ikatan dari instrumen dasar musik rock. Begitulah. Kadang ada yang iseng memainkan sesuatu, lantas kami menyusupkan bunyi itu ke dalam musik kami."

Kelima anggota band sudah lama bermain musik. Tapi baru kini setelah bergabung sebagai band Lokomotor, mereka serius bermusik dan memikirkan kemungkinan bermain musik secara profesional.

Die Band Lokomotor
Band LokomotorFoto: Michael Farkas

"Paling tidak kami seolah hidup dari penghasilan kami sebagai anggota band padahal masing-masing dari kami punya kerja sampingan. Kami punya rumah produksi dan band lain rekaman di tempat kami atau seorang dari kami jadi pelatih atau bekerja seminggu sekali di proyek sosial dan budaya yayasan pemuda. Di akhir bulan ada uang terkumpul dan dari situ kami bisa menafkahi diri", demikian cerita Manuel Hoffmann.

Melalui musik, band Lokomotor juga bergiat di bidang sosial. Prinsipnya, mereka tidak ingin hanya menjadi band yang sekedar menghibur, melainkan band yang melalui teksnya memberi sesuatu bagi yang mendengarnya.

Daniel Lang berusaha menerangkannya, "Sebagai band, kami mengemas segala sesuatu yang kami dapatkan dan alami seperti kesedihan atau pertanyaan tentang keberadaan tuhan. Pengalaman itu menunjukkan, selalu ada harapan bila orang percaya bahwa dalam kebersamaan orang jadi lebih kuat dan segalanya akan membaik. Optimis dan percaya akan kesempatan kedua. Kami meramunya dalam teks, tapi kami bukan band misionaris atau band yang menjual sesuatu atas nama agama."

Die Band Lokomotor
Foto: Michael Farkas

Meski teks lagu-lagunya kadang bersifat dakwah, band ini bukan band pengusung musik religi. Teks lagu digarap agar relevan bagi masyarakat, bahkan ada lagu mereka yang mengangkat tema lingkungan.

Band Lokomotor lebih banyak tampil live yang menunjukkan orisinalitas band dengan segala detilnya. Terbukti pula, bahwa bunyi beragam alat musik yang terdengar dalam musiknya, betul-betul dimainkan oleh mereka sendiri.

Matthias Klaus / Rara Balasong
Editor: Edith Koesoemawiria