1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Loya Jirga tentang Perdamaian Ditunda

23 April 2010

Di luar dugaan, sidang kepala suku di Afghanistan untuk membahas perdamaian ditunda dua atau tiga pekan. Tiga alasan utama disebutkan, di antaranya kunjungan presiden ke AS. Tapi alasan tidak meyakinkan semua pihak.

https://p.dw.com/p/N4ec
Foto: AP

Baru dua hari lalu, Menteri Pendidikan Faruk Wardak yang menjadi penyelenggara utama Loya Jirga memberikan informasi secara terperinci tentang tujuan sidang umum, yang seyogyanya akan segera diadakan. Ia mengatakan, jika orang akan membicarakan saling pengertian dengan lawan, maka antara lain harus jelas, dalam hal apa saling pengertian ingin dicapai dan dengan siapa. Harapan kedua dari Loya Jirga adalah mekanisme yang jelas bagi realisasi rencana pembicaraan dengan pihak lawan. Wardak juga menekankan, waktunya sudah tiba untuk memulai pembicaraan agar perdamaian yang langgeng dapat tercapai.

Pernyataan Berbeda

Tetapi hari Rabu, 21 April lalu, Wardak yang menjadi orang dekat Presiden Hamid Karzai memberikan pernyataan berbeda. Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan secara mendadak, Wardak mengatakan pemerintah tidak ingin mengambil langkah tergesa-gesa. Sidang umum tentang perdamaian harus diundur dua atau tiga pekan.

Hamid Karsai
Presiden Afghanistan Hamid KarzaiFoto: Picture-alliance/dpa

Wardak mengungkapkan alasannya, "Alasan pertama, seperti anda ketahui tanggal 10 Mei Presiden Hamid Karzai akan memulai lawatan di AS. Di AS tema-tema penting tentang Afghanistan akan didiskusikan. Presiden ingin memberikan informasi tentang hasil pembicaraan ini dalam Loya Jirga, di mana wakil seluruh rakyat Afghanistan hadir.“

Sebagai alasan kedua Wardak mengatakan, beberapa kalangan dalam masyarakat internasional memiliki kekhawatiran akan Loya Jirga tentang perdamaian. Kekhawatiran ini akan hilang setelah lawatan presiden ke AS. Wardak mengatakan, alasan ketiga adalah, banyak anggota parlemen meminta pengunduran penyelenggaraan Loya Jirga. Jika tidak diundur, mereka tidak dapat ikut serta, karena harus mempersiapkan pemilu parlemen September mendatang.

Alasan Yang Dicari-Cari

Pakar politik dan penerbit harian "Aschte Sohb“, Sanjar Sohail menilai alasan pemerintah dicari-cari. Karena kunjungan presiden ke AS dan jadwal penyelenggaraan pemilu sudah ditetapkan dari jauh hari. Sohail berpendapat alasannya terletak pada sebagian anggota pemerintah, berkaitan dengan sikap anti Barat yang ditunjukkan Presiden Karzai belakangan ini. Dikhawatirkan, sebagian anggota pemerintah dapat menggunakan Loya Jirga sebagai ajang kampanye anti AS, atau bahkan menuntut agar tentara asing ditarik dari negara itu.

Sanjar Sohail Redaktionsleiter der Tageszeitung Haschte Sobh
Pakar politik dan penerbit Sanjar SohailFoto: Sanjar Sohail

Ini tidak dapat dibiarkan pemerintah AS. Oleh sebab itu, pemerintah AS mendesak agar sidang Loya Jirga diundur. Demikian dikatakan pakar politik Sanjar Sohail, seraya menambahkan, Karzai harus menjelaskan terlebih dahulu tujuan-tujuannya kepada pemerintah AS. Di samping itu, Washington juga khawatir dengan masalah lain. Loya Jirga tentang perdamaian berkaitan dengan rencana serangan militer AS di Kandahar. Serangan ini ditentang Karzai, karena ia menyadari, sidang tentang perdamaian tidak akan bermanfaat jika perang terjadi di Kandahar.

Karzai Gagal

Pemerintah AS juga ingin memberikan kejelasan dalam masalah ini. Namun demikian, menurut Sohail, Loya Jirga tentang perdamaian tetap akan diadakan, tetapi dengan tujuan lain dan pesertanya juga berbeda. Itu akan dicapai AS melalui pembicaraan intensif dengan Karzai.

Sohail berpendapat, rencana riskan Presiden Karzai untuk menunjukkan diri sebagai pengendali negara yang independen, gagal total. Tetapi jika Hamid Karzai tidak mendapat dukungan di dalam negeri, ia tidak akan berguna bagi perdamaian, dan juga untuk kepentingan AS di Afghanistan. Demikian peringatan pakar politik Sanjar Sohail.

Ratbil Shamel / Marjory Linardy

Editor: Asril Ridwan