1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

LSM Rusia

Roman Goncharenko14 Juli 2013

Kunjungan pihak kejaksaan, denda dan penutupan. Itulah neraca terkait undang-undang LSM Rusia yang mulai berlaku 2012. Namun LSM Rusia pantang menyerah.

https://p.dw.com/p/196oh
ITAR-TASS: MOSCOW, RUSSIA. SEPTEMBER 19, 2012. Golos executive director Lilia Shibanova (L) and her deputy Grigory Melkonyants in their office. Golos is an election monitoring organisation that is heavily funded by USAid, a United States federal government agency. (Photo ITAR-TASS/ Alexandra Krasnova) pixel
Foto: picture-alliance/dpa

Setelah 13 tahun berdiri, lembaga swadaya masyarakat (LSM) "Golos" (Suara) yang antara lain terkenal karena menjadi asosiasi pengamat pemilu, ditutup oleh Kementrian Hukum Rusia, 26 Juni 2013 untuk enam bulan. Alasannya, LSM Golos menolak didaftar sebagai "agen asing" sesuai dengan UU yang disahkan parlemen 13 Juli 2012 dan diberlakukan sejak November lalu. Pada hari penutupan, LSM tersebut akhirnya memutuskan untuk membubarkan organisasinya sendiri. Untuk pertama kalinya, sebuah LSM ditutup akibat sebuah UU yang kontroversial.

Denda untuk Uang yang Tak Pernah Diterima

"Dengan penutupan sementara, kami kenyataannya dilarang bekerja", kata Grigori Melkonjanz, bekas wakil Golos kepada Deutsche Welle. Dalam UU terkait tercantum, LSM harus mendaftarkan organisasinya sebagai "agen asing" bila "aktif secara politik" dan menerima bantuan keuangan dari luar negeri. Di Rusia terdapat sekitar 220.000 LSM. UU itu dikritik sebagai "kampanye penghasutan". Apalagi mengingat pengertian "agen asing" di Rusia hanya digunakan untuk "spion", ujar Melkonjanz.

Grigory Melkonjants (Melkonjanz), stellvertretender Geschäftsleiter von Nichtregierungsorganisation (NGO) "Golos". Am 25.04.2013 hat erstmals ein russisches Gericht eine prominente Nichtregierungsorganisation (NGO) wegen angeblicher Verstöße gegen das umstrittene «Agentengesetz» verurteilt. Die unabhängigen Wahlbeobachter von Golos müssten 300 000 Rubel (etwa 7500 Euro) Strafe zahlen, weil sie sich nicht wie gesetzlich vorgeschrieben als «ausländische Agenten» registriert hätten. 25.04.2013/Moskau via Yuliya Siatkova, DW Russisch
Grigory MelkonjanzFoto: DW

"Golos" disebutkan menerima sebagian besar dana bantuan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa. Menurut Melkonjanz, praktik itu dihentikan setelah UU berlaku. Meskipun demikian, LSM itu tetap ditutup. Yang kini dipertikaikan di pengadilan adalah mengenai hadiah Sacharov senilai10.000 dollar AS dari Komite Helsinki bagi LSM itu. "Golos" memang tidak mau menerima hadiahnya, tapi otoritas Rusia tidak percaya. Karena itu Golos didenda sekitar 7500 Euro. Ini juga kasus pertama, di mana LSM harus membayar denda.

Pilih Hentikan Kegiatan

Sebelum ditutup, "Golos" merupakan satu dari 215 LSM yang menurut Jaksa Agung Rusia, Viktor Tshaika, adalah "agen asing". Setelah berlakunya UU itu, kebanyakan dari LSM tersebut menghentikan kegiatannya atau tidak lagi menerima dana luar negeri. Demikian dilaporkan Tshaika kepada Presiden Vladimir Putin, Selasa (9/7). Hanya 22 LSM yang menyatakan menerima bantuan luar negeri tanpa mendaftarkan diri, tambah Jaksa Agung. Dengan demikian terlihat bahwa hampir semua LSM sepakat menentang keinginan pemerintah untuk melecehkan reputasi LSM sebagai "spion asing", tambah Melkonjanz.

Putin Umumkan Perbaikan

Kini Putin mengatakan, UU itu dapat diubah dan meminta Jaksa Agung serta pakar memperbaikinya. Dewan presidial HAM memberikan sejumlah saran, antara lain untuk tidak menggunakan kata "agen" melainkan: "LSM yang didanai sumber luar negeri." Namun Putin mengatakan, inti UU tidak akan diubah.

Russian President Vladimir Putin arrives at Belfast International airport in Belfast, Northern Ireland, on June 17, 2013, to attend the G8 summit at the Lough Erne resort. US President Barack Obama was to meet Putin for potentially vexatious talks, as both leaders now offer open military backing to rival sides in Syria's civil war.
Presiden Rusia, Vladimir PutinFoto: picture alliance/Photoshot

Pembentukan Gerakan Baru: "Golos"

Menyadari masalahnya, "Golos" telah memutuskan untuk mengambil jalan lain. 5 Juli lalu, berbasis LSM Golos yang sudah dibubarkan, membentuk gerakan yang diberi nama "Gerakan bagi hak-hak pemberi suara Golos". Gerakan semacam ini memang tidak harus didaftarkan. Kegiatan yang sama akan dilanjutkan dan pemilu akan tetap diamati secara kritis, demikian Melkonjanz yang termasuk pimpinan gerakan baru ini.

Tetapi dia juga mengakui bahwa, gerakan ini mempunyai kelemahan. Misalnya, tidak memiliki rekening bank sendiri. Untuk kepentingan tersebut direncanakan untuk membentuk yayasan "Golos". Namun bantuan keuangan dari luar negeri tidak akan diterima lagi, tambah Melkonjaz, karena risikonya terlalu besar.