1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Malaysia Airlines Akan Dirombak Total

8 Agustus 2014

Perusahaan investasi pemerintah Malaysia berencana mengambilalih Malaysia Airlines, menariknya dari bursa saham sebagai bagian dari langkah perombakan total maskapai yang dihantam dua bencana beruntun.

https://p.dw.com/p/1CrC1
Foto: picture-alliance/dpa

Khazanah Nasional, yang memiliki 69 persen saham Malaysia Airlines, mengatakan telah mengusulkan kepada dewan direksi maskapai, bahwa mereka akan membeli saham minoritas dengan harga 29 persen lebih mahal dari harga saham rata-rata selama tiga bulan terakhir. Pengambilalihan ini akan menelan biaya 429 juta US dollar.

Khazanah mengatakan pengambilalihan itu menggambarkan langkah pertama sebuah ”perombakan total” masakapai yang merugi itu, dan bahwa rencana terperinci akan diumumkan pada akhir bulan ini.

“Usulan restrukturisasi secara penting membutuhkan semua pihak untuk berkerja sama untuk pengambilalihan yang akan menjadi sebuah perombakan total bagi masakapai nasional,” demikian pernyataan mereka. ”Tak ada yang kurang dalam rangka menghidupkan kembali masakapai penerbangan nasional kami agar menjadi sebuah entitas komersial yang menguntungkan dan menjalani fungsinya sebagai bagian penting pembangunan nasional.”

Sejak lama merugi

Malaysia Airlines dihantam dua bencana beruntun tahun ini, yang semakin memperparah krisis keuangan yang telah berlangsung lama.

Maret lalu, MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing lenyap bersama 239 penumpang dan kru dan hingga kini belum ditemukan. Juli lalu, 298 penumpang dan kru tewas setelah MH17 ditembak jatuh dengan rudal darat ke udara di atas langit kawasan Ukraina yang bergolak.

Sebelum dua bencana itu, kondisi keuangan maskapai itu tercatat paling parah diantara industri penerbangan, dan dua tragedi beruntun semakin menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan perusahaan penerbangan itu.

Sejumlah analis bulan lalu mengatakan masakapai ini tidak akan bisa bertahan dalam satu tahun ke depan tanpa suntikan dana besar dari pemerintah Malaysia.

Ahli kriris dan manajemen mengatakan Malaysia Airlines harus mengambil sebuah langkah dramatis seperti mengganti para puncuk pimpinannya dan mengubah nama maskapai nasional tersebut.

Sebagai perusahaan penerbangan yang dimiliki negara, Malaysia Airlines harus melayani rute penerbangan domestik yang tidak menguntungkan, dan serikat pekerja mereka yang kuat menolak perubahan operasional. Diskon gesit, membuat para pesaing seperti Air Asia berkembang dengan cepat, sementara Malaysia Airlines ibarat supertanker, yang lambat dalam mengubah arah.

ab/rn (afp,ap,rtr)