1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Olahraga

Malaysia: Indonesia Malu Jika Kabut Asap Ganggu SEA Games

9 Agustus 2017

Malaysia meminta Indonesia serius memerangi fenomena kabut asap agar tidak mengganggu jalannya ajang olahraga Asia Tenggara, SEA Games. Kekhawatiran terulangnya kebakaran hutan seperti 2015 dinilai masih menghantui.

https://p.dw.com/p/2hukr
Malaysia Smog Waldbrände Indonesien
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. Paul

Menteri Olahraga Malaysia mendesak Indonesia untuk aktif memerangi kabut asap agar tidak mengganggu jalannya ajang olahraga Asia Tenggara, SEA Games. Kebakaran hutan menjadi kekhawatiran terbesar negara-negara peserta, terutama di tengah musim kemarau.

"Saya harap Indonesia akan mampu mengendalikan masalah ini sehingga tidak berdampak pada SEA Games," ujar Khairy Jamaluddin kepada harian New Straits Times. "Saya yakin mereka akan malu jika fenomena itu mengganggu SEA Games karena mereka juga berkompetisi di sana."

Namun begitu dia meyakini Indonesia telah berbuat banyak untuk mencegah terulangnya kebakaran hutan seperti pada 2015.

Kebakaran hutan menjadi tradisi tahunan di Indonesia. Berdasarkan citra satelit, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan saat ini terdapat lebih dari 200 titik api di tanah air. Wilayah yang paling rawan adalah Kalimantan Barat. Pemerintah provinsi mencatat sekitar 1.6 juta hektare lahan gambut terancam dilahap api pada musim kemarau.

Setidaknya enam provinsi menyatakan darurat kebakaran hutan sejak awal Agustus lalu. Keenam provinsi itu adalah Kalimantan Barat, Selatan dan Tengah, Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.

"Potensi kebakaran hutan dan lahan akan terus meningkat. Puncak kemarau diprediksi pada September mendatang sehingga potensi kebakaran hutan dan lahan juga makin meningkat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho seperti dilansir CNN Indonesia.

Tahun ini titik api juga ditemukan di provinsi yang sebelumnya jarang dilanda kebakaran hutan seperti Aceh, Nusa Tenggara Timur, bahkan Papua. Kepada CNN Indonesia Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengaku "khawatir," karena daerah-daerah tersebut belum memiliki satuan tugas pemadam kebakaran hutan.

rzn/hp (afp,cnnIn,rtr)