1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Malaysia Lokasi Liburan Halal Terbaik di Dunia

20 Februari 2014

Malaysia adalah tujuan wisata paling baik di dunia bagi turis beragama Islam. Ini menurut hasil survey organisasi Crescentrating di Singapura. Indonesia hanya menempati peringkat empat.

https://p.dw.com/p/1BBoV
Foto: Reuters

Malaysia berada di peringkat pertama daftar lokasi "liburan halal" paling ramah di dunia. Selanjutnya diikuti oleh Uni Emirat Arab, Turki, Indonesia dan Arab Saudi. Survey dilakukan oleh spesialis biro perjalanan wisata bagi kaum Muslim yang berbasis di Singapura Crescentrating.

Kriteria survey ini adalah negara yang memenuhi kebutuhan para wisatawan beragama Islam. Seperti misalnya, jumlah restoran dengan makanan halal serta ruangan untuk shalat di bandara, mal dan hotel.

Pangsa pasar turisme Muslim

"Semakin banyak negara tujuan wisata yang ingin merambah wisata halal dan menyesuaikan layanannya dengan kebutuhan turis Muslim," ujar Fazal Bahardeen, pimpinan Crescentrating. Ia menambahkan, pasar turisme Muslim diperkirakan mencapai 140 milyar Dolar AS tahun lalu. Ini hampir 13 persen dari pasar turisme global. Angka ini diperkirakan akan meningkat hingga 200 milyar Dolar AS pada tahun 2020.

Di Malaysia, jelas Bahardeen, pusat pariwisata Islam negara itu "terus memberi pelatihan bagi industri turisme untuk memfasilitasi wisatawan Muslim." Bahkan ada hotel di Malaysia yang membedakan waktu pemakaian pusat kebugaran dan kolam renang bagi tamu hotel pria dan perempuan.

Meksiko peringkat terakhir

Jepang berada di peringkat 40 dari 60 negara yang disurvey oleh Crescentrating. Tapi negara ini naik 10 peringkat dari posisi tahun lalu. Secara keseluruhan, Jepanglah yang mengalami kemajuan terbesar. Kepada kantor berita AFP Bahardeen menjelaskan, "Jepang meluncurkan berbagai inisiatif. Dari program kampanye, industri lokal hingga merilis buku panduan wisata ke Jepang khusus bagi umat Muslim."

Singapura menempati peringkat enam dan menjadi satu-satunya negara non-Muslim yang berhasil masuk ke10 besar, disusul oleh Marokko, Yordania, Qatar dan Tunisia. Sementara Italia, Belgia, Irlandia dan Meksiko berada di posisi buncit. Negara-negara ini "tidak benar-benar berfokus" untuk mencari kesempatan di pasar Muslim, ujar Bahardeen.

vlz/yf (afp, ap)