1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Malaysia Pastikan Potongan Sayap Dari MH 370

6 Agustus 2015

Potongan sayap pesawat yang ditemukan di pulau Reunion dipastikan milik MH 370 yang hilang. Tidak banyak yang bisa diungkap dari potongan tersebut. Tapi temuan ini menjadi titik terang pertama buat mencari bagian lain

https://p.dw.com/p/1GAty
MH 370 Suche Wrackteil entdeckt
Foto: Getty Images/AFP/Y. Pitou

Potongan sayap pesawat yang terbawa ombak ke pulau Reunion milik Perancis dipastikan milik pesawat naas MH 370 yang hilang lebih dari setahun lalu. "Ini adalah terobosan besar," tulis Malaysia Airlines.

"Kami berharap akan ada obyek lain yang ditemukan agar misteri ini bisa diungkap."

Potongan yang dalam jargon penerbangan disebut flaperon itu diterbangkan ke Perancis untuk diteliti. Kepastian bahwa potongan tersebut berasal dari MH 370 muncul setelah adanya konfirmasi dari Boeing dan Malaysia Airlines berdasarkan data-data teknis.

Produsen pesawat asal Amerika Serikat itu sebelumnya telah mengirimkan perwakilan untuk menyelidiki potongan pesawat. Kepolisian Perancis juga dikabarkan terlibat dalam penyelidikan.

Pesawat Harus Ditemukan

Temuan tersebut ditanggapi dengan hati-hati oleh keluarga korban. "Kami ingin kepastian 100 persen," ujar seorang perwakilan keluarga. "Kami tidak hidup dalam kebohongan. Tapi kami berhutang pada mereka yang kami cintai."

"Kami tetap ingin mereka menemukan badan pesawat dan jenazah korban. Kami ingin mereka dikembalikan," ujar Jacquita Gonzales yang kehilangan suaminya, Patrick, dalam tragedi tersebut.

Sementara Cina yang banyak kehilangan warga negaranya dalam kecelakaan itu mendesak Malaysia tetap melakukan investigasi dan "melindungi hak dan kepentingan legitim keluarga korban," tulis Kementerian Luar Negeri di Beijing.

Sebab Kecelakaan Masih Misteri

Penyidik kini membawa potongan sayap pesawat ke laboraturium untuk diperiksa. Dengan menggunakan mikorskop berdaya tinggi, mereka bisa menganalisa struktur kristal di dalam lempengan logam.

"Dari sana mereka bisa mengungkap arah dan ketinggian pesawat ketika jatuh," ujar John Goglia, bekas anggota Dewan Keamanan Transportasi AS, NTSB. Penyidik juga akan menggunakan metode analisa ultrasonic terhadap potongan sayap MH 370.

Kendati demikian, penyidikan "bisa memakan waktu. Sebulan atau bahkan berbulan-bulan," ujar Hans Weber, Presiden TECOP, perusahaan konsultasi yang bergerak di bidang teknologi kedirgantaraan.

Pakar lain mewanti-wanti, bahwa penyidikan terhadap potongan saya MH 370 tidak akan mengungkap sebab kecelakaan pesawat. Misteri tersebut baru akan terjawab jika potongan pesawat lain dan data kotak hitam serta perekam suara kokpit ditemukan.

rzn/hp (rtr,ap)