1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Malaysia Tidak Akan Boikot ASEAN Cup Karena Isu Rohingya

25 November 2016

Malaysia akhirnya memutuskan tidak memboikot turnamen sepakbola ASEAN Cup (AFF 2016) yang diselenggarakan di Myanmar dan Filipina. Myanmar diprotes karena serangan terhadap Rohingya.

https://p.dw.com/p/2TE4o
Myanmar Konfikte in Rakhine Region
Foto: Reuters/Soe Zeya Tun

Di beberapa negara di Asia Tenggara hari Jumat  (25/11) berlangsung aksi protes serentak menentang kekerasan berdarah militer Myanmar terhadap etnis Rohingya. Di Malaysia muncul desakan agar negara itu menarik diri dari turnamen sepakbola ASEAN Football Federation Suzuki Cup 2016 (AFF 2016) yang sedang diselenggarakan di Myanmar dan Filipina.

Penarikan Malaysia dari AFF Suzuki Cup bertentangan dengan 'prinsip non-interferensi' yang sudah lama dipegang ASEAN, kata Menteri Pemuda dan Olahraga Khairy Jamaluddin kepada wartawan hari Jumat di Kuala Lumpur, Malaysia. "Kabinet hari ini memutuskan bahwa kita harus melanjutkan pertandingan besok," katanya sebelum menghadiri shalat Jumat.

Khairy mengatakan, hari Rabu (23/11) dia sudah meminta kabinet untuk membahas kemungkinan penarikan tim sepakbola Malaysia dari turnamen itu.

Indonesien Protest gegen Gewalt an Rohingya Angehörigen in MyanmarMinderheitenSäuberungVertreibungGewaltReligionAsienIndonesien Protest gegen Gewalt an Rohingya Angehörigen in Myanmar
Aksi protes menentang penindasan Rohingya di depan Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta, 25.11.2016Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoto

Konflik di negara bagian Rakhine di barat laut Myanmar Rakhine makin meruncing. Ratusan warga Rohingya diberitakan melarikan diri ke Bangladesh.

Isu Rohingya menjadi tantangan serius bagi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, yang tahun lalu meraih kekuasaan dengan janji-janji rekonsiliasi nasional.

Meningkatnya kekerasan di akwasan itu dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 86 orang dan memaksa sekitar 30.000 orang mengungsi. Anggota militer Myanmar juga dituduh melakukan penyerangan seksualpada  puluhan perempuan Rohingya.

Pertumpahan darah terbaru ini adalah yang paling serius sejak bentrokan komunal tahun 2012 di Rakhine, yang menewaskan ratusan orang.

Para pengunjuk rasa di Malaysia, Indonesia dan Thailand mengadakan menggelar aksi proes di depani kedutaan Myanmar di masing-masing negara pada dan menuntut diakhirirnya penindasan etnis Rohingya.

hp/ap (rtr, ap)