1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mampukah FC Hollywood Menahan Klub Setan Merah?

30 Maret 2010

Babak delapan besar Liga Champions dimulai dengan pertandingan klasik. Untuk pertama kalinya sejak 2001, FC Bayern München akan kembali berhadapan dengan Manchester United.

https://p.dw.com/p/Mhl2
Final Liga Champions 1999. Manchester United menang atas Bayern München.Foto: AP

Juara Bundesliga - liga Jerman, piala DFB - perhimpunan sepakbola Jerman dan Liga Champions. FC Bayern München masih terlibat di semua kompetisi dan mereka tentu mau memenangkan ketiganya. Tetapi apa yang paling penting bagi mereka? Jawaban yang diperoleh dari kubu Bayern berbeda-beda. Direktur olahraga klub ini, Christian Nerlinger, misalnya menjawab, "Tentu saja pertandingan melawan Manchester penting, tetapi pembagian tugas kami sangat jelas. Kami ingin menjadi juara liga dan juga memenangkan piala DFB."

Jelang pertandingan Selasa malam waktu setempat, FC Bayern dikabarkan masih ketar-ketir akan kemungkinan dimainkannya dua pemain bintang Arjen Robben dan Franck Ribery. Tidak jelas apakah fakta ini benar atau hanya sekedar taktik agar lawan lengah. Yang jelas, pelatih Manchester United Alex Ferguson mengatakan, ia merencanakan strateginya untuk melawan tim Bayern yang utuh. Berarti Fergie cukup yakin, bahwa keduanya akan diturunkan. Robben tengah mengalami cidera di betis kiri dan Ribery belum mencapai kondisi 100 persen setelah pulih dari cidera pergelangan kaki. Kapten Bayern Mark van Bommel sendiri yakin, tanpa keduanya pun, timnya akan bisa menang. "Kami tidak bergantung sepenuhnya pada Arjen atau Franck. Kami tentu senang kalau mereka fit dan bermain. Dan memang kami akan bermain lebih baik bersama mereka. Tetapi saat lawan Juventus, kami menang tanpa Arjen dan Franck. Waktu itu Arjen baru main 20 menit terakhir. Jadi kami tidak bergantung pada mereka."

Tetapi masalah Bayern tidak berhenti disitu. Pemain Bastian Schweinsteiger pun tidak bisa diturunkan karena jumlah kartu kuning yang telah diterimanya. Ini menimbulkan kesan, bahwa Bayern menjadi tim 'underdog' di kandangnya sendiri. Pelatih Bayern Louis van Gaal tampak tidak keberatan dengan peran ini. "Menurut saya, kami bisa mengejutkan setiap tim. Bayern belum menjadi tim kuat yang bermain dalam kelas tertinggi. Tetapi ini bisa kita capai dalam sebuah pertandingan menantang."

Sepertinya Van Gaal berusaha menjelaskan kekalahan Bayern dalam kompetisi Bundesliga dari Frankfurt dan Stuttgart. Kapten Van Bommel menyadari reaksi pesimis yang mungkin muncul usai performa buruk Bayern di Bundesliga. "Kita harus melupakannya. Selasa ini kami sudah ditunggu Manchester. Ini juga keuntungan bermain di Liga Champions. Kami tidak peduli apa yang terjadi sebelum dan setelahnya."

Dan walau pun kekalahan yang pahit di final Liga Champions tahun 1999 dari Manchester United masih terus diingat oleh suporter Bayern, klub ini sebenarnya secara statistik jauh lebih unggul dari klub setan merah. Dalam tujuh pertandingan, Bayern menang dua kali, ManU satu kali, dan hasil seri ada empat kali. Pemain Bayern Philipp Lahm tidak mempedulikan sejarah tersebut. Ia hanya ingin bisa segera bermain melawan tim sebesar Manchester United. "Ini hal yang istimewa. Tidak hanya bagi para pemain, wartawan, tetapi saya rasa juga bagi semua penggemar sepakbola. FC Bayern melawan Manchester United adalah pertandingan yang memiliki tradisi di liga Champions. Ini akan menjadi pertandingan sepakbola yang indah."

Pelatih dan pemain Bayern, semuanya berfokus pada Liga Champions. Sementara masalah perebutan gelar liga, seperti yang diinginkan oleh direktur olahraga Bayern Christian Nerlinger, sepertinya terlupakan. Setidaknya untuk malam ini.

Calle Kops / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Asril Ridwan