1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Helmut Schmidt Kritik Uni Eropa

16 Mei 2014

Mantan Kanselir Jerman Helmut Schmidt menyebut krisis di Ukraina mendekati situasi awal Perang Dunia I. Schmidt mengeritik politik yang dijalankan Uni Eropa sebagai langkah berbahaya.

https://p.dw.com/p/1C1KS
Foto: Getty Images

Pada usia 95 tahun, mantan kanselir Jerman Helmut Schmidt masih menjadi tokoh yang disegani di kalangan politik Eropa. Ia sekarang mengeritik politik Uni Eropa menghadapi krisis di Ukraina.

Schmidt menuduh "megalomania para birokrat" Uni Eropa ikut memicu ketegangan di Ukraina.

"Situasi dari hari ke hari makin mendekati suasana Agustus 1914", kata Schmidt kepada harian Jerman "Bild" dan membandingkan kondisi pecahnya Perang Dunia I, yang diawali dengan perang antara Austria-Hongaria dengan Serbia.

"Eropa, Amerika dan Rusia sekarang ini bertindak seperti apa yang digambarkan dalam buku 'The Sleepwalkers' oleh penulis Christopher Clark", tutur Schmidt.

Ahli sejarah asal Australia Christopher Clark dalam bukunya menggambarkan bagaimana para pimpinan Eropa tahun 1914 tidak menyadari bahaya pecahnya Perang Dunia I. Mereka gagal melakukan diplomasi karena menganggap krisis saat itu pasti tidak akan meluas.

Dipicu kelemahan diplomatik

Perang Dunia I dipicu oleh pembunuhan pejabat tinggi Austria Franz Ferdinand dan istrinya ketika sedang melakukan kunjungan resmi ke Sarajevo. Pembunuhnya adalah seorang nasionalis Serbia, Gavrilo Princip.

Insiden itu mengakibatkan krisis diplomatik antara Austria-Hongaria dan Serbia yang berujung pada pernyataan perang. Perang itu kemudian meluas melibatkan Inggris, Perancis, Rusia dan Jerman, menjadi perang besar yang berlangsung sampai 1918.

Helmut Schmidt, anggota Partai Sosialdemokrat SPD, menjabat sebagai kanselit Jerman dari 1974 sampai 1982. Ia dikenal luas di Jerman sebagai komentator politik yang selalu muncul di hadapan publik dan di studio televisi sambil merokok.

Kritik birokrat Eropa

Schmidt mengeritik para pejabat Uni Eropa dan mengatakan, kebanyakan anggota Komisi Eropa "hanya punya sedikit pengetahuan" tentang politik internasional.

"Contoh terakhirnya adalah upaya Komisi Eropa untuk menarik Ukraina dan Georgia (masuk Uni Eropa). Mereka lupa bahwa Georgia bukan Eropa", kata Schmidt. Eropa seharusnya tidak ikut campur di Georgia.

Berkaitan dengan pemilu Eropa yang akan dilangsungkan akhir Mei, Schmidt mengatakan warga Eropa sebaiknya "merebut kekuasaan" dari tangan para birokrat.

hp/ap (afp/dpa)