1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mantan Perdana Menteri Mesir Ditangkap

cp/yf (rtr, afp)25 Desember 2013

Militer Mesir menangkap mantan perdana menteri di bawah pemerintahan Mohammed Morsi yang dikenakan hukuman penjara satu tahun karena dinilai gagal menasionalisasi kembali sebuah perusahaan tekstil.

https://p.dw.com/p/1Agbr
Foto: AP

Hari Selasa (24/12/13) Hisham Kandil ditangkap di wilayah gurun tak jauh dari Kairo saat berusaha kabur ke Sudan. Putusan sidang terhadap Kandil dikeluarkan bulan April 2012 ketika Morsi masih berkuasa dan putusan kembali dikuatkan oleh pengadilan banding bulan September lalu. Kasus ini terkait dengan penjualan sebuah perusahaan negara kepada investor swasta pada era Presiden Hosni Mubarak.

Kandil diangkat sebagai perdana menteri bulan Juli 2012 usai Morsi memenangkan pemilihan umum demokratis pertama di Mesir usai tergulingnya Mubarak tahun 2011. Morsi digeser oleh militer dari tampuk kekuasaan Juli lalu.

Penangkapan Kandil menyusul serangan bom mobil di luar markas polisi Selasa dini hari di Mansoura yang menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk 12 polisi.

Presiden interim mendeklarasikan tiga hari masa berkabung nasional usai ledakan, dan mengatakan militer akan "membalas tewasnya para syuhada."

Pemberontak semakin berani

Analis mengatakan serangan kemungkinan besar didalangi kelompok militan Islam yang selama ini melancarkan serangan serupa di semenanjung Sinai dan menarget militer serta polisi. Pihak penyelidik menduga seorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan mobil berisi bahan peledak ke arah markas polisi.

Ledakan meruntuhkan bagian depan gedung dan terasa hingga radius 20 kilometer. Para korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Seorang saksi mengatakan ledakan melemparkannya ke udara.

"Saya mendengar ledakan hebat di belakang saya. Saya terlempar bersama pecahan kaca dan puing-puing sebelum hilang kesadaran," kisahnya.

Beberapa jam setelah serangan, Perdana Menteri Hazem Beblawi memberi label 'kelompok teroris' bagi Ikhwanul Muslimin, meski tidak secara langsung menyalahkan mereka atas serangan.

Menarget Ikhwanul Muslimin

Morsi dan sejumlah petinggi Ikhwanul Muslimin telah diseret ke meja hijau dengan tudingan bersekongkol dengan militan dalam melancarkan sejumlah serangan.

Lebih dari 2.000 pendukung Ikhwanul Muslimin, gerakan oposisi yang paling terorganisir di Mesir selama berdekade kediktatoran Mubarak, ditangkapi sejak penggulingan Morsi.

PBB hari Selasa menyerukan pembebasan para tahanan yang ditahan akibat berunjuk rasa secara damai. Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan menghukum aktivis yang melancarkan protes damai amat "bertentangan dengan jiwa revolusi Mesir."

cp/yf (rtr, afp)