1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Maria Sharapova Terjungkal Doping

8 Maret 2016

Dunia Tenis terancam kehilangan salah satu bintangnya setelah Maria Sharapova ketahuan menggunakan doping dalam kejuaraan Australia terbuka Januari silam. Kini sang atlit terancam sanksi larangan bertanding.

https://p.dw.com/p/1I92x
Marija Jurjewna Scharapowa positiv getestet
Foto: picture-alliance/dpa/M. Nelson

Petaka membumbui karir bintang tenis Rusia, Maria Sharapova setelah ia ketahuan mengkonsumsi obat terlarang, Meldonium. Atlit yang telah lima kali menjuarai Grand Slam itu mengakui kesalahannya dan siap menerima konsekuensi.

"Saya tidak ingin mengakhiri karir saya dengan cara seperti ini," tuturnya. "Dan saya benar-benar berharap diberikan kesempatan kedua untuk bermain tennis." Kabar tersebut diungkapkannya setelah ia tak lulus dalam tes doping setelah kejuaran Australia terbuka Januari silam.

Sharapova mengaku sudah mengkonsumsi Meldonium sejak sepuluh tahun terakhir untuk alasan kesehatan, antara lain "hypomagnesia" dan "dibates." Badan Anti Doping Dunia, WADA, mengumumkan obat yang antara lain digunakan buat mengobati penyakit Angina itu sebagai zat terlarang sejak 1 Januari 2016.

Sharapova mengaku telah mendapat surat edaran WADA sejak Desember, namun memutuskan tidak membacanya. Meldonium dilarang karena membantu atlit menggandakan kemampuan tubuh menghirup oksigen dan menambah daya tahan tubuh.

Kabar doping Sharpova memicu reaksi beragam dari dunia olarhraga. Bekas petenis AS, Jennifer Capriati yang mengakhiri karir karena cedera punggung mempertanyakan nilai moral pengguna doping: Sementara bekas petenis nomer satu lain, Martina Navratilova meminta semua pihak agar tidak melontarkan tudingan miring terhadap Sharapova. Kekecewaan juga diutarakan ikon tenis Belanda, Kim Clijsters

Kini Sharapova yang bertengger di urutan ketujuh di dunia itu mendapat larangan bertanding untuk sementara hingga penyelidikan berakhir. Selain itu sponsor terbesarnya, Nike, menangguhkan kontrak kerjasama senilai 70 juta US Dollar. "Saya telah mengkhianati olahraga yang saya cintai sejak usia empat tahun," ujarnya."

Sharapova juga terancam gagal mewakili Rusia dalam ajang Olympiade di Rio de Janeiro, Brasil. Namun Presiden Federasi Tenis Rusia, Shamil Tarpischev menilai "kasus Sharapova "sebuah omong kosong. Atlit mengkonsumsi apa yang diberikan oleh dokter," tandasya.

Ia meyakini sang petenis tetap akan diizinkan bertanding di Olympiade Rio. "Tapi kita harus menunggu bagaimana kelanjutan kasusnya", tegas Tarpischev.

rzn/as (ap,rtr)