1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NVK China

4 Maret 2010

Lapangan Tiananmen dijaga dengan ketat. Tempat yang biasanya dipadati wisatawan kini dipenuhi polisi dan tentara. Mulai Jumat (05/03), di Beijing digelar sidang Kongres Rakyat Cina yang berlangsung selama sepuluh hari.

https://p.dw.com/p/MJpH
Seorang ppetugas keamanan Cina yang berjaga di sekitar lapangan TiananmenFoto: Disney Enterprises, Inc.

Secara formal, Kongres Rakyat adalah perwakilan rakyat dan lembaga legislatif tertinggi Cina. Setahun sekali, sekitar 3.000 delegasi bertemu untuk membahas rancangan pemerintahan yang dirumuskan Beijing.

Harga properti yang terus melambung, korupsi yang meraja lela dan jurang antara kaya dan miskin: Kongres Rakyat Cina tahun 2010 ini mengagendakan sejumlah topik dalam negeri, demikian menurut pakar politik Xuewu Gu. Tapi pakar Cina Universitas Bonn mengatakan, satu topik yang akan menjadi fokus petinggi politik Cina adalah restrukturisasi ekonomi. Cina berniat untuk meningkatkan permintaan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada ekspor.

Menurut Xuewu Gu, tidak akan ada kejutan di Kongres Rakyat Cina, "Petinggi partai akan menggunakan Kongres Rakyat Cina untuk menguji reaksi dan suasana hati rakyat kecil. Keputusan-keputusan penting baru diambil setelag Kongres, kalau Politbiro menggelar pertemuan kembali."

Secara resmi, Kongres Rakyat adalah perwakilan rakyat dan badan pembuat undang-undang Cina. Tapi badan yang disebut 'Pasukan Setuju' ini pada prinsipnya hanya meloloskan rancangan yang diajukan Partai Komunis. Keputusan yang disetujui oleh lebih 90 persen anggota adalah situasi yang biasa. Jarang ada diskusi yang kontroversial seperti saat Kongres harus menyetujui pembangunan Bendungan Tiga Lembah tahun 1992. Waktu itu, hampir sepertiga anggota menolak proyek tersebut. Kongres Rakyat tidak memainkan peranan dalam pengambilan keputusan politik, demikian Gu. "Kompetensi politik dan kemampuan untuk menetapkan haluan politik yang melandasi keputusan politik penting tidak berada di tangan Kongres tapi Politbiro. Partai Komunis adalah pemegang kekuasaan di Cina."

Meski begitu, sejumlah intrik politik dijalin di balik tirai beludru merah di Aula Rakyat. Dua tahun lagi akan ada pergantian generasi di kalangan pemerintah Cina. Cheng Li dari Brookings Institute di Washington berpendapat, sejumlah politisi regional akan memanfaatkan Kongres Rakyat sebagai panggung untuk menarik perhatian masyarakat.

Menurut Li, salah satunya adalah petinggi Partai Komunis untuk kota Chongqing, Bo Xilai, "Ia ambisius dan pintar memanfaatkan media dan ini adalah even tambahan baginya. Ia adalah satu dari 25 anggota Politbiro. Ia berpeluang menduduki salah satu kursi dalam komisi tetap politbiro dalam waktu dua tahun."

Bo Xilai adalah bintang baru di langit politik Cina. Xilai adalah putra seorang veteran revolusi yang terkenal. Ia berhasil menarik perhatian masyarakat luas saat menghadapi kelompok kriminal di Chongqing dengan tangan besi. Ia tidak takut untuk menyeret petinggi politik yang korup ke pengadilan. Bo Xilai sudah menduduki sejumlah jabatan tinggi partai dan pemerintah dan memiliki jaringan yang kuat. Bekas ketua Partai Komunis Jiang Zemin termasuk salah satu pendukungnya, Tapi Bo Xilai termasuk tokoh yang kontroversial. Pakar Cina Li mengatakan, sikapnya yang keras menyebabkan ia memiliki lebih banyak musuh daripada teman dalam Partai Komunis. Meski begitu, Bo Xilai sangat disukai oleh masyarakat.

Rival utama Bo Xilai untuk mendapatkan kurs di komite tetap Politbiro adalah Wang Yang. Gubernur Provinsi Guangdong yang kaya antara lain didukung Presiden Hu Jintao. Sebelum Bo Xilai, Wang lah yang menjabat sekretaris partai di Chongqing. Sikap Bo Xilai yang keras dinilai banyak pihak sebagai serangan langsung terhadap kebijakan pendahulunya. Tapi saat ini pakar Cina Chen Li berpendapat, masih terbuka siapa yang akan memenangkan adu kekuatan antara Bi Xilai dan Wang Yang.

Cristoph Ricking/Ziphora Robina

Editor: Vidi Legowo