1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Masyarakat Sipil Baru

30 April 2012

Di mana-mana warga turun ke jalan untuk menuntut haknya. Hal ini membawa pergerakan dalam kehidupan politik. Demonstrasi hanya merupakan salah satu dari sejumlah strategi.

https://p.dw.com/p/14n3K
McPlanet Kongress in Berlin, Drachenumzug - Aktivisten Berliner Wassertisch. Copyright: Jutta Schwengsbier TU Berlin, 20.-22. April 2012 ***Nur für Verwendung für Onlineartikel: Die neue Zivilgesellschaft.***
Kongres McPlanet di BerlinFoto: J.Schwengsbier

Dorothea Haerlin tampil pada Kongres Globalisasi "McPlanet.com" di Berlin dengan membalut tubuhnya dengan lembaran plastik biru. Sebagai naga air, perempuan usia 65 tahun itu dan aktivis lainnya memprotes upaya privatisasi perusahaan air milik kotamadya. Kebanyakan dari sekitar 30 aktivis itu berada dalam usia pensiunan. Dengan aksi protesnya, mereka bahkan telah berhasil menggolkan referendum mengenai privatisasi pengelolaan air bersih di Berlin.

Dorothea Haerlin berpendapat, jumlah aktivis tidak menentukan. "Dinamika yang sangat besar dapat dikembangkan, bila ada aktivis utama yang bersama-sama dengan yang lain memperjuangkan isu air." Yang menentukan dalam mobilisasi rakyat menurutnya terutama adalah pembicaraan langsung pada berbagai konferensi dan stan-stan informasi. "Bila isinya meyakinkan, ribuan orang akan secara spontan bergabung dan mendukung tuntutan serta membantu mengorganisir referendum, seperti yang di Berlin ini."

Solidaritas global

Bagi bekas guru itu, perjuangan demi air bersih merupakan tugas pentingnya yang baru. Maret lalu ia pergi ke Forum Alternatif Air Dunia yang digelar di Marseille, Perancis. Forum dihadiri sekitar 5000 orang. Agendanya adalah perembukan strategi bagaimana menghentikan upaya privatisasi pengelolaan air bersih. Bukan perusahaan besar, melainkan pengguna lokal yang seharusnya mengontrol penyediaan air bersih. Demikian bunyi tuntutan forum tersebut.

Dorothea Herlin beim McPlanet Kongress in Berlin; TU Berlin, 20.-22. April 2012; Copyright: Jutta Schwengsbier***Nur für Verwendung für Onlineartikel: Die neue Zivilgesellschaft.***
Dorothea HaerlinFoto: J.Schwengsbier

Di sana Dorothea Haerlin bertemu aktivis lainnya dari negara berkembang. "Hal ini memberikan dorongan pribadi bagi saya, jika melihat bagaimana di Amerika Latin, Asia dan Afrika orang-orang memperjuangkan hal yang sama seperti kami."

Lokal menjadi global

Tujuan serupa menghubungkan aktivis dengan kemungkinan-kemungkinan teknis baru. Aksi protes lokal berkembang secara cepat menjadi peristiwa global. Kongres "McPlanet.com" yang kelima di Berlin juga dihadiri peserta dari seluruh dunia.

Namun pada dasarnya mobilisasi rakyat untuk saat ini terjadi pada tahap lokal. Para blogger dan aktivis internet di negara-negara Arab berhasil menarik perhatian internasional untuk melihat masalah mereka. Sementara media regional Arab membisukan hal itu. Melalui Facebook, Twitter atau YouTube, pesan-pesan serta foto-foto yang diunggah dari telefon seluler, menyebar secara cepat. Namun, Jutta Sundermann percaya bahwa "Yang menentukan bagi perlawanan sebuah wilayah adalah pembicaraan langsung di latar belakang."

"Facebook danTwitter memang punya andil dalam penyebaran masalah. Tapi tanpa proses diskusi langsung di tahap lokal, tidak akan ada perlawanan", tegas aktivis tersebut. Jutta Sundermann adalah salah satu pendiri LSM Attac yang sangat kritis menyikapi globalisasi. Saat ini ia terlibat pada banyak kampanye, misalnya untuk menentang upah murah di pasar-pasar swalayan besar, di Jerman misalnya Lidl, hingga isu menyangkut pajak transasi finansial.

Jutta Sundermann, Mitbegründerin von Attac Deutschland, Globalisierungsgegnerin, Aktivistin und Journalistin. Copyright: Jutta Schwengsbier TU Berlin, 20.-22. April 2012 ***Nur für Verwendung für Onlineartikel: Die neue Zivilgesellschaft.***
Jutta SundermannFoto: J.Schwengsbier

Bahasa gambar dan tujuan jelas

Yang menentukan bagi sejumlah besar kampanye adalah gambar-gambar yang kuat bagi media. Tetapi hanya itu saja, tidaklah cukup. Jutta Sundermann yakin dan menyebut gerakan "Occupy" sebagai contoh. Penyebaran berita mengenainya di media sangat cepat, tetapi tujuan gerakan ini tidak jelas.

" Aktivitas Occupy mudah untuk diserap, kata Jutta Sundermann. "Setiap orang dapat mengatakan bahwa mereka pasti masih ingin hal ini atau hal itu. Tapi, baru bila tujuan sebuah kampanye didefinisikan secara jelas dan usulan-usulan nyata sudah dirumuskan dengan konsep terinci, maka akan banyak orang yang mau bergabung."

McPlanet Kongress in Berlin, Attac Infostand. Copyright: Jutta Schwengsbier TU Berlin, 20.-22. April 2012 ***Nur für Verwendung für Onlineartikel: Die neue Zivilgesellschaft.***
Kongres McPlanet di BerlinFoto: J.Schwengsbier

Efek Fukushima

Kadang-kadang bencana besar seperti di Fukushima dapat menggolkan tujuan kampanye yang sudah lama dilansir. Sebelum bencana terjadi, pemerintah Jerman memutuskan untuk memperpanjang masa aktif PLTN di negeri itu. Namun bencana Fukushima memicu turunnya puluhan ribu warga ke jalan memprotes perpanjangan itu dan menuntut penghentian penggunaan energi nuklir.

"Sebuah aksi tidak dapat diorganisir dari meja kerja. Aktivis terbaik mana pun tidak dapat melakukannya. Sebuah aksi berhubungan dengan masalah, kapan orang-orang benar-benar menginginkan sebuah tema dan bersedia bangkit untuk itu", tambah Jutta Sundermann. Bila usulan nyata yang diajukan dapat dipakai, tekanan publik dapat diciptakan.

Aktivis seperti Jutta Sundermann tak gentar menghadapi hambatan-hambatan besar, misalnya dalam kampanye untuk pembagian merata dari kekayaan yang menumpuk di seluruh dunia. Saat ini, perusahaan konsultan Boston Consulting Group pun merumuskan saran pembagian merata kekayaan, ujar aktivis itu sambil tersenyum. Memang sudah tiba waktunya untuk melaksanakan perubahan mendasar, tambah Jutta Sundermann.

Jutta Schwengsbier/Christa Saloh-Foerster

Editor: Renata Permadi