1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

090710 USA Russland Agentenaustausch

9 Juli 2010

Pertukaran agen rahasia antara Washington dan Moskow diputuskan sebagai jalan keluar kasus mata-mata di AS. Beberapa jam setelah proses pengadilannya, kesepuluh mata-mata Rusia diterbangkan ke kampung halamannya.

https://p.dw.com/p/OEs3
Anna Chapman, salah seorang anggota jaringan mata-mata Rusia di ASFoto: AP

Kesepuluh tahanan Rusia ini sama sekali tidak terlihat seperti agen rahasia, ketika tampil di hadapan pengadilan New York hari Kamis (08/07). Mereka memakai celana jeans, sepatu kets dan kaos polo. Ini pakaian khas orang Amerika. Tetapi ketika sang hakim bertanya mengenai identitas asli mereka, tujuh dari sepuluh tersangka mengaku, bahwa mereka tinggal di Amerika dengan nama palsu. Misalnya, Richard dan Cynthia Murphy sebenarnya namanya Vladimir dan Lydia Guryev.

Kesepuluh tersangka mengaku, mereka bekerja sebagai mata-mata Rusia sejak tahun 90an. Bagi Anna Chapman, awalnya pengakuan ini tidak mudah dikeluarkan, demikian dikatakan pengacaranya Robert Baum.

Anna Chapman yang berambut merah adalah salah satu dari tiga agen Rusia, yang tidak memakai nama palsu. Perempuan yang sekarang terkenal sebagai "spion cantik" atau agen 90-60-90, karena proporsi tubuhnya yang ideal, bekerja di New York sebagai makelar real estate. Perempuan berusia 29 tahun ini harus kembali ke Rusia, seperti juga kesembilan koleganya. Pengadilan di New York tidak menjatuhkan vonis. Pemerintahan di Washington dan Moskow mengatur kasus ini dengan perjanjian tersendiri.

Pemerintah AS menegaskan, bahwa kesepuluh agen Rusia ini boleh meninggalkan Amerika. Sebagai gantinya, Rusia akan mengirim empat orang yang dituduh bekerja sebagai agen rahasia dunia Brat. Sebagian dari mereka sudah mendekam di penjara selama bertahun-tahun dengan tuduhan berkomunikasi dengan dinas rahasia Barat. Sebelum aksi pertukaran, keempat orang ini harus mengaku bersalah atas tuduhan tersebut. Beberapa dari mereka kondisi kesehatannya sangat buruk.

Sementara itu, para mata-mata Rusia, yang belum lama ditangkap disekitar New York, Washington dan Boston, harus menginggalkan segala sesuatunya yang mereka miliki di AS. Mereka juga tidak boleh mencari keuntungan dengan cerita mereka sebagai agen rahasia, demikian persyaratan yang diberikan oleh hakim di New York.

Robert Baum, pengacara Anna Chapman, mengatakan bahwa kliennya lega karena kasus ini sudah selesai dan tidak lagi harus mendekam di penjara. Tetapi Chapman juga sedih karena bisnisnya kemungkinan hancur dan ia harus kembali ke Moskow, lanjut Baum.

Kesepuluh orang Rusia ini hanya bisa kembali ke wilayah AS dengan izin dari menteri kehakiman AS. Ini juga merupakan bagian dari perjanjian antara Washington dan Moskow. Pemerintah Amerika dan Rusia memang ingin secepat mungkin mengakhiri kasus agen rahasia yang jarang terjadi ini, agar hubungan kedua negara tidak terbebani. Menurut pakar militer Rusia Alexander Goltz, solusi tersebut hanya menunjukkan, bahwa kedua pihak ingin mengecilkan skandal yang terjadi untuk mengakhirinya secepat mungkin.

Hanya dua hari sebelum penahanan kesepuluh mata-mata Rusia di AS, Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev bertemu di Washington dan berjanji akan memperkuat hubungan baiknya. Menteri Kehakiman AS Eric Holder menjelaskan, bahwa perjanjian pertukaran agen ini merupakan jalan keluar terbaik bagi Amerika Serikat dan kepentingannya. Ini juga merupakan peringatan kepada pemerintahan lainnya yang mencoba memata-matai Amerika Serikat, lanjut Holder.

Sementara itu, dari apa yang sampai sekarang diketahui publik mengenai mata-mata Rusia ini, sebenarnya tidak ada kesan, bahwa mereka benar-benar berhasil menemukan informasi penting di AS.

Anna Engelke / Anggatira Gollmer
Editor: Hendra Pasuhuk