1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Matahari Buatan Terbesar Sedunia

24 Maret 2017

Ilmuwan Jerman ujicoba matahari buatan terbesar sedunia. Berkekuatan terfokus 10.000 kali radiasi matahari, Synlight akan digunakan memproduksi energi ramah lingkungan.

https://p.dw.com/p/2Zu53
Große künstliche Sonne "Synlight"
Foto: picture alliance/dpa/C. Seidel

Matahari buatan yang diberi nama "Synlight" itu diujicoba di pusat penelitian penerbangan dan antariksa Jerman DLR di kota Jülich. Terdiri dari rangkaian 149 lampu Xenon besar berdiameter masing-masing1 meter, yang biasanya digunakan dalam set pembuatan film untuk simulasi cahaya matahari, yang radiasinya dipancarkan terfokus ke satu titik berukuran 20x20 sentimeter.

Para ilmuwan mengukur intensitas radiasi pada permukaan kecil itu mencapai 10.000 kali pancaran matahari. Suhu di permukaan obyek kecil itu mencapai 3.000 derajat Celsius. Dengan suhu setinggi ini, para ilmuwan bisa memproduksi Hidrogen yanmg digunakan sebagai bahan bakar alternatif terbarukan.

Matahari Buatan Terbesar Sedunia dari Jerman

Hidrogen dipuji sebagai sumber energi bersih untuk masa depan. Tidak mengherankan, karena emisi hasil pembakaran Hidrogen adalah air dan samasekali tidak menghasilkan emisi karbon.

Solusi kendala energi

Kendala terbesar dalam produksi bahan bakar Hidrogen adalah kebutuhan energi amat besar, untuk memecah air menjadi dua unsur penyusun utamana, Hidrogen dan Oksigen. salah satu sumber energi yang paling murah adalah sinar matahari. Namun sejauh ini belum ada instalasi sel surya yang punya efisiensi tinggi dalam mengubah energi matahari itu.

Dengan matahari buatan produksi Jerman, diharapkan salah satu solusi keterbatasan energi bisa dipecahkan. "Energi terbarukan semacam ini, di masa depan akan jadi tulang punggung suplai energi dunia", ujar Pimpinan DLR untuk Energi dan Transportasi, Karsten Lemmer. Synlight diharap memberikan dorongan bagi riset di bidang energi surya.

Riset pemanfaatan energi matahari di Eropa banyak terkendala fluktuasi pancaran matahari, baik akibat cuaca buruk maupun naik-turunnya intensitas radiasi matahari. "Dengan Synlight, riset penggunaan energi terbarukan dan bersih itu tidak terganggu fluktuasi", tambah pimpinan DLR itu.

Proyek matahari buatan menelan biaya sekitar 3,5 juta Euro. Instalasi setinggi 14 meter selebar 16 meter itu, memiliki kapasitas 350 kilowatt, atau 10 kali lipat lebih tinggi dari instalasi matahari buatan yang sudah dibuat sebelumnya.

as/ap(rtr,afp,dpa)