1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Materi Gelap Terlacak?

4 April 2013

Instrumen di stasiun ruang angkasa internasional ISS melacak apa yang diduga sebagai bukti materi gelap yang misterius. Identifikasi final diharapkkan membuka cakrawala baru mengenai eksistensi alam semesta lainnya.

https://p.dw.com/p/189LI
From 220 miles above Earth, the Expedition 25 crew aboard the International Space Station shot this night time image of the northern Gulf coast in November 2010. Mobile Bay and the city of Mobile (top left, beneath one of the solar panels of a docked Russian Soyuz spacecraft), New Orleans and Houston are visible as the view moves southeastward. The Interstate Highway 20 cities of Jackson, Shreveport, Dallas and Fort Worth are also visible further inland. The view extends northward (left) to Little Rock and Oklahoma City. Photo NASA
Planet Erde bei Nacht ISSFoto: picture-alliance/dpa

Alam semesta diduga seperempatnya terdiri dari materi gelap. Namun materi ini tidak kasat mata, dan terus dicari jejaknya. Sebuah tim riset internasional mengumumkan Rabu (03/04/13) telah menemukan jejak fisik pertama dari materi yang misterius itu.

"Jejak itu terlacak saat melakukan analisa rekaman data pancaran kosmis dari instrumen Alpha Magnetic Spectrometer (AMS) yang dipasang di ISS", kata Samuel Ting pimpinan proyek riset gabungan Uni Eropa dan AS. Ia mengungkapkan temuan gelombang positron partikel yang diduga jejak materi gelap itu, dalam seminar di pusat penelitian nuklir Eropa CERN di Jenewa.

Ting, pemenang hadiah Nobel Fisika 1976 menegaskan, akan terus meneliti temuan itu. "Detektor partikel AMS buatan CERN yang dipasang di stasiun ruang angkasa, dalam bulan-bulan mendatang akan menegaskan, apakah partikel berasal dari materi gelap, atau dari sumber lainnya". Sumber lain yang dimaksud adalah bintang yang berpusar dan memancarkan radasi atau pulsar.

Melacak Alam Semesta Lain

Oldest recorded Supernova, RCW 86. Copyright: NASA
Apakah ada alam semesta lain di luar jagat raya ini?Foto: NASA

Menemukan bukti materi gelap, misteri terbesar dalam fisika di alam semesta, yang teorinya dilansir 80 tahun lalu, merupakan target ambisius para pakar fisika. Karena jika keberadaan materi itu dapat dibuktikan, juga dapat dilakukan investigasi ke era sebelum dentuman besar sekitar 13,8 milyar tahun lalu, untuk menegaskan kemungkinan adanya alam semesta lain.

Sejauh ini para pakar fisika hanya dapat mengamati keberadaan materi gelap secara tidak langsung, lewat efeknya pada materi nampak. Fenomena itu juga tidak dapat dijelaskan dengan model standar fisika.

Materi ini dijuluki penentu bentuk jagat raya, karena gravitasinya membentuk formasi jutaan galaksi seperti yang dapat diamati saat ini. Eksistensinya diakui sejak lama, terkait kenyataan pembiasan cahaya bintang yang nampak serta planet-planet.

Penelitian di laboratorium dan gua-gua bawah tanah, sejauh ini tidak membuahkan hasil. Itu sebabnya para peneliti memfokuskan risetnya di ruang angkasa, karena diduga tabrakan materi gelap meninggalkan jejak berupa positron.

as/vlz (afp, rtr, ap)