1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

250110 Afghanistan McChrystal

25 Januari 2010

Komandan ISAF menuntut agar militer asing tidak lagi berkeliling kampung-kampung Afghanistan dengan panser tapi berjalan kaki. Dengan cara ini, pasukan perdamaian dapat menjalin kontak langsung dengan penduduk lokal.

https://p.dw.com/p/LgSr
Stanley McChrystalFoto: AP

Strategi yang berfungsi di Irak, seharusnya juga diterapkan di Afghanistan: memukul pemberontak dengan kekuatan militer, membangun kestabilan di kawasan lalu melakukan pembangunan kembali. Strategi ini dikenal sebagai "clear, hold and build". Tapi di Afghanistan, strategi ini tak selalu berhasil. Pasalnya, pasukan asing tidak berhasil mempertahankan provinsi yang sudah berhasil direbutnya. Kini, komandan ISAF Stanely McChrystal berharap, dengan 40.000 tentara tambahan pasukan perdamaian dapat melancarkan operasi besar-besaran dalam perang menghadapi Taliban. Tapi, di saat sama, ISAF harus menjamin keamanan dan perlindungan warga sipil Afghanistan. Demikian dikatakan Komandan ISAF McChrystal.

Target utama dari strategi ini adalah menjamin keamanan di sepuluh kota terbesar Afghanistan. Selain itu, pasukan ISAF bertugas merebut kembali kawasan yang diduduki Taliban dalam satu setengah tahun terakhir.

McChrystal menginginkan 40.000 tentara tambahan, Washington akan mengirim 30.000 serdadu dalam bulan-bulan mendatang. Menambah pasukan asing digunakan sebagai alat untuk menjamin keamanan masyarakat sipil. "Kita membutuhkan aparat keamanan. Kita memerlukan kombinasi yang benar, artinya tidak hanya lebih banyak militer tapi juga polisi, agen dinas rahasia, serdadu Afghanistan dan mungkin juga pasukan NATO, termasuk militer Jerman," ungkap McChrystal.

Di konferensi Afghanistan yang digelar di London pekan ini, juga dibahas andil sekutu NATO di Afghanistan. McChrystal juga mendesak agar pemerintah di Kabul lebih giat mengupayakan keamanan bagi rakyatnya. Tahun 2009 lalu, Menteri Dalam Negeri Mohammed Hanif Atmar mengatakan, Afghanistan siap untuk menjamin hal ini. “Berdasarkan usulan Jendral McChrystal sebagai bagian strategi baru, pemerintah Afghanistan setuju dengan angka yang diajukan McChrystal yaitu 160.000 polisi Afghanistan dan 240.000 tentara Afghanistan."

Bagi pemerintah Afghanistan dan tenaga bantuan asing ini merupakan upaya luar biasa. Tapi McChrystal juga menginginkan perbaikan secara kwalitatif. Misalnya dengan pelatihan lebih intensif pasukan perlindungan asing serta militer Afghanistan. Selain itu, pasukan ISAF dan aparat keamanan Afghanistan akan melakukan lebih banyak misi bersama.

Bagi tentara yang ditempatkan di Afghanistan, thesis McChrystal memiliki konsekuensi konkret. Komandan ISAF menuntut agar militer asing tidak lagi berkeliling kampung-kampung Afghanistan dengan panser tapi berjalan kaki. Dengan cara ini, pasukan perdamaian dapat menjalin kontak langsung dengan penduduk lokal. Meski ini menyebabkan tentara asing harus siap menghadapi ancaman nyata terhadap jiwa dan raga. Penempatan pasukan asing juga berubah. Pasukan ISAF tidak lagi ditempatkan terpusat di markas militer besar, tapi tersebar di desa-desa.

Apakah strategi McChrystal akan membuahkan hasil baru akan tampak musim panas 2011. Sampai saat itu, masyarakat Afghanistan diharapkan menyadari bahwa kelompok radikal tidak akan menang. Presiden Barack Obama berniat untuk mulai penarikan pasukan bulan Juli 2011.

Andreas Noll/Ziphora Robina

Editor: Hendra Pasuhuk