1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Megawati Ingatkan Ada Penumpang Gelap

Hendra Pasuhuk9 April 2015

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuka Kongres IV PDIP di Bali dengan memberikan pidato politik. Mega berbicara tentang kesabaran dan penumpang gelap di pemerintahan Jokowi.

https://p.dw.com/p/1F5D1
Indonesien Kongress der Regierungspartei PDIP
Foto: Reuters/Antara Foto/A. Wahyu

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuka Kongres IV di Sanur, Bali, hari Kamis (09/04) dengan pidato politik. Mega mengungkapkan, dia bisa bertahan dalam dunia politik di Indonesia sampai menjadi Ketua Umum PDIP karena punya "kesabaran revolusioner".

Megawati mengatakan, dalam perjalanan politiknya dia berulang kali mengalami pengkhianatan, "ditusuk dari belakang" karena motif-motif kekuasaan.

“Saya tetap bertahan dan akhirnya lolos dari berbagai cobaan. Kuncinya hanya satu, berpolitik dengan keyakinan penuh idealisme, berprinsip pada keadilan. Kesabaran revolusioner,” kata Mega.

“Pukulan yang kita terima, adalah irama perjuangan. Gotong royong, itu kekuatan kita, rahasia kekuatan kita. Satu untuk semua, semua untuk satu,” lanjut Mega mengutip slogan terkenal dari film The Three Musketeers.

Penumpang Gelap

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebutkan, pemilu presiden secara langsung menuntut pengerahan tim kampanye, dukungan relawan dan berbagai kelompok kepentingan dengan mobilisasi sumber daya.

Tapi yang sekarang terjadi, kata Mega, mobilisasi kekuatan tim kampanye ditunggangi oleh kepentingan tertentu.

Indonesien Kongress der Regierungspartei PDIP Rede Megawati Sukarnoputri
Foto: Reuters/Antara Foto/A. Wahyu

"Kepentingan yang menjadi penumpang gelap untuk menguasai sumber daya alam bangsa. Kepentingan yang semula hadir dalam wajah kerakyatan, mendadak berubah menjadi hasrat kekuasaan," ujar Mega dalam pidatonya.

"Penumpang gelap itu dapat menggoyang pemerintahan dan ingin menguasainya secara politik dan ekonomi," tandasnya.

Megawati Soekarnoputri juga mengingatkan Presiden Jokowi agar memegang janji-janjinya selama kampanye.

"Untuk Presiden, berpegang teguhlah pada konstitusi, sebab itu adalah jalan lurus kenegaraan. Penuhi lah janji kampanye, sebab itulah ikatan suci dengan rakyat," kata Mega.

Siapa jadi Sekjen PDIP?

Berbagai nama beredar sebagai calon Sekjen PDIP yang baru, antara lain Hasto Kristiyanto dan Eriko Sotarduga. Putri Megawati, Puan Maharani, juga dinilai bisa diangkat menjadi Sekjen, namun untuk itu Puan harus mundur dari kabinet, karena Presiden Jokowi sejak awal menolak jabatan rangkap.

Menurut politisi PDIP Eva Kusuma Sundari, keputusan siapa yang mengisi jabatan Sekjen hanya ada di tangan Megawati.

Kongres PDIP ke IV berlangsung di Inna Grand Bali Beach di Sanur sampai 12 April mendatang, dan dihadiri antara lain oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Hadir juga para ketua umum partai anggota Koalisi Indonesia Hebat, yaitu Ketum PKPI Sutiyoso, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya M Romahurmuzy (Romi), Ketua Umum Hanura Wiranto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Selain itu, ada juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Ketua MPR, Zulkifli Hasan.

hp/vlz (detik, cnnindonesia, republika online)