1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

240810 Internet Rechtsradikalismus

25 Agustus 2010

Internet adalah medium yang paling demokratis. Namun dibaliknya terselubung sisi gelap.

https://p.dw.com/p/Ovlq
Aksi giat neonazi di internetFoto: picture alliance/dpa

Tampilan kelompok ekstremis kanan di internet semakin banyak. Berdasarkan penghitungan organisasi yang didirikan oleh menteri kesejahteraan anak dari seluruh negara bagian di Jerman pada tahun 1997, 'Jugenschutz.net', ekstremis kanan menggunakan sedikitnya 1.900 situs internet dan sejumlah forum komunikasi seperti Facebook serta situs web video Youtube. Jumlah jaringan neonazi yang awalnya hanya terdapat 90 macam kini telah meningkat tiga kali lipat. Demikian tutur ketua Jugendschutz.net', Stefan Galser. Ia menambahkan, partai ektremis kanan NPD saja yang terwakili di dua parlemen negara bagian, tahun ini menyediakan lebih dari 200 jaringan di internet.

Isi situs internetnya selalu sama. Anti orang asing, antisemit dan rasis. Para pengkhotbahnya menggunakan metode yang berbeda-beda. Kadang teks lagu rakyat dan anak diganti dengan teks berbau neonazi. Dan tanpa ditutup-tutupi mengajak para pemuda untuk menggunakan kekerasan. Bagi kaum muda yang belum berpengalaman di bidang politik, awalnya tidak menyadari ideologi isi tersebut. Potongan videonya memang sering tidak jelas, tetapi isinya mencoba untuk membangkitkan emosi.

Sampai 1.000 pengguna internet mengklik setiap hari blog-blog neonazi dan mengunduh isi portalnya. Namun siapa penggunanya atau bagaimana dampaknya belum ada penelitiannya, tutur Stefan Glaser.

Untuk meningkatkan kepekaan pengguna internet terhadap propaganda ekstremis kanan, ‚Jugendschutz.net' bersama konsultan online melancarkan aksi menentang ekstremis kanan. Mereka membuat sebuah potongan video bermoto ‚Kami online, agar neonazi offline'.

Dari setiap lima kasus online terkait situs internet yang berisi propaganda neonazi ‚Jugendschutz.net' berhasil menyingkirkan empat kasus. Apalagi, bila provider-nya diberi tahu langsung mengenai penyalahgunaan situsnya oleh neonazi. Demikian Stefan Glaser menceritakan keberhasilan strateginya. Dua pertiga situs internet yang disalahgunakan oleh neonazi dan dapat dituntut secara hukum tersimpan di server yang berada di luar negeri. Namun ‚Jugendschutz.net' memiliki aset karena ikut dalam jaringan internasional. Stefan Glaser mengatakan bahwa organisasinya bekerja sama dengan 18 negara.

„Jika di Jerman terdapat kasus, dimana provider-nya berada di Hungaria atau Rumania, kami dapat menghubungi mitra kami di sana. Kemudian mereka akan menghubungi provider-nya atau lewat jalur lain kemudian isinya dikeluarkan dari internet. Atau mereka akan mencoba untuk mengusut tersangka pelaku atau dengan bantuan polisi melakukan tindakan lain. Secara singkat, kami berusaha untuk memberantas kebencian yang disebarkan di internet.“

Program lain dalam upaya pemberantasan neonazi di internet adalah konsultasi online yang dipimpin oleh pakar pendidikan, Martin Ziegenhagen. Semua warga dari kalangan manapun yang memerlukan bantuan dan nasehat karena bermasalah dengan neonazi di sekolah, kantor atau keluarga dapat menggunakan forum tertutup di internet. Namun pelayanan online ini hanya bagian kecil dari upaya menyadarkan pemuda untuk keluar dari lingkungan neonazi, tutur Ziegenhagen.

„Terjadi sebuah kasus, dimana seorang anak laki-laki keluar dari NPD setelah menjadi anggota selama dua tahun. Bahwa ibunya berhasil mengatasi situasi tersebut selama dua tahun, karena ia mencari tahu tentang tema itu dan tetap menjaga hubungan dengan anaknya. Mungkin keberhasilan ini tercapai juga karena menggunakan layanan konsultasi online."

Sementara ketua lembaga pemerintah Jerman untuk pendidikan politik, Thomas Krüger mengharapkan upaya pemberantasan neonazi di internet dapat ditingkatkan lagi. Seperti prakarsa gerakan ramah lingkungan.

Marcel Fürstenau / Andriani Nangoy

Editor: Asril Ridwan