1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Melegalkan Mariyuana untuk Pengobatan

18 Agustus 2016

Meksiko terus gempur bisnis narkoba. Tapi di sisi lain ada tuntutan untuk legalkan Mariyuana bagi tujuan medis. Sebuah pameran berusaha menepis kesalah pahaman konsepsi tanaman itu.

https://p.dw.com/p/1JkE1
Symbolbild Cannabis als Medizin
Foto: Frederic J. Brown/AFP/Getty Images

Melegalkan Mariyuana untuk Pengobatan

Tanaman Mariyuana alias ganja selalu memicu kontroversi. Di satu sisi, ganja atau mariyuana dianggap salah satu jenis narkoba yang merusak. tapi di sisi lain, makin banyak khasiat medis dari tanaman yang memicu efek halusinasi bagi pemakainya itu.

Sebuah pameran mengenai Mariyuana di ibukota Meksiko, Mexico City berusaha menepis kesalah pahaman konsepsi tanaman itu. Pameran "Expoweed" itu tujuan utamanya adalah menonjolkan khasiat medis dari ganja. Namun tidak semua stand yang tampil bergiat di bidang medis. Masih banyak yang menjual "bong" alat penyedot mariyuana untuk "fly".

Meksiko tetap melarang bisnis mariyuana atau ganja. Juga kebanyakan yang menjadi pelaku jual-beli tanaman ini adalah kelompok bandit atau geng-geng kriminal. Kini ada tuntutan yang makin kencang untuk melegalkan jual beli mariyuana, baik untuk tujuan medis, maupun sebagai langkah tandingan bagi kelompok bandit. Namun masih banyak warga dan petinggi pemerintahan Meksiko yang menolaknya.

Obat epilepsi

Walau begitu, sejumlah aktivis terus berjuang melegalkan mariyuana untuk tujuan pengobatan. Salah satunya anggota parlemen nasional Marta Tagle. Ia mengatakan:"Terdapat banyak bias dan kurang informasi tentang mariyuana. Expo semacam ini penting untuk menepis stigma yang beredar di kalangan masyarakat, bahwa semua pengguna mariyuana adalah kriminal".

Uruguay Marihuana Legalisierung 2013
Uruguay sudah legalkan penanaman dan bisnis Marijuana sejak 2013Foto: Pablo Porciuncula/AFP/Getty Images

Satu kasus yang ditonjolkan dalam expo, adalah nasib seorang anak perempuan berusia 8 tahun, Graciela Elizalde yang mengidap epilepsi berat. Simptoma yang dideritanya memicu hingga 400 kali serangan kejang-kejang per hari. Satu-satunya penolong untuk meredam adalah obat dari ekstrak mariyuana, yang tidak ada di Meksiko dan harus diimpor dari Anerika Serikat.

Ayah Graciela, Raul Elizalde mengatakan: "Kami bukan kriminal, walau menggunakan mariyuana. Semua itu untuk tujuan pengobatan penyakit anak.Masyarakat harus memahami khasiatnya dan jangan hanya menuduh kami jahat karena memakai obat dari ganja."

Kini sejumlah aktivis juga menekan pemerintak Meksiko untuk mengikuti jejak Uruguay, yang sudah melegalkan penanaman dan penjualan Mariyuana sejak 2013. "Dengan itu akan ada perubahan perilaku. Ada evolusi, dimana warga tidak lagi mempercayai mitos tentang mariyuana. Kami ingin semua aspek tanaman ini diketahui umum", kata penyelenggara pameran Leopoldo Riviera. Ia menyebutkan, berharap warga Meksiko mengubah cara pandang terhadap mariyuana.

as/yf(rtrtv)