1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Memanen Energi dari Tembok Bangunan

1 April 2016

Potensi besar pembangkitan energi dari tembok bangunan, atap atau kaca jendela banyak terabaikan. Masalahnya: belum ada teknologi murah dan efisien. Jerman kini sukses membuat panel surya organik dengan efisiensi tinggi

https://p.dw.com/p/1INkK
Expo Milano - gedruckte Solarzellen
Foto: DW/Z. Abbany

Memanen Energi Dari Tembok Bangunan

Visinya: tembok, jendela dan setiap permukaan sebuah rumah bisa memproduksi listrik. Dengan bantuan lembaran sel surya organik temuan Thibaud Le Séguillon.

Perusahaan yang ia pimpin, Heliatek dari Dresden, Jerman dianugerahi penghargaan "Tech-Pionier" oleh Forum Ekonomi Dunia. Lembaran sel surya buatan Heliatek bisa merevolusi suplai energi di masa depan.

Kuncinya: lembaran panel surya organik. Komposisinya dibuat dari bahan yang lazim seperti karbon dan hidrogen. Berbeda dengan sel surya dari silisium, lembaran sel surya ini amat ringan dan bisa direkatkan ke dinding rumah.

Proyek teranyarnya, memasang sel surya di tenda pengungsi. Ini bisa jadi contoh bagi kota megapolitan di masa depan.

Martin Pfeiffer direktur teknik Heliatek mengatakan: “Kami bicara lahan jutaan meter persegi di dunia, yang bisa digunakan memproduksi listrik. Prosesnya berlangsung puluhan tahun, hingga potensi Gigawatt ini bisa digunakan.

Proses produksinya menuntut teknologi tinggi. Dalam ruang bebas partikel unsur organik diuapkan untuk melapisi lembaran plastik. Lapisan mengubah cahaya matahari jadi listrik. Tapi sel surya organik belum seefisien sel anorganik dari silisium.

Potensi lembaran sel surya organik yang bisa digulung itu, cukup besar dan menjanjikan. Karena bukan hanya bisa dipasang pada bangunan, juga pada mobil dan pakaian.