1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Memerangi Nyamuk Pembawa Virus Zika

5 Februari 2016

Tim ahli di Yogyakarta meneliti pengembangan bakteri Wolbachia untuk melawan virus Zika yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti.

https://p.dw.com/p/1HqQf
Moskito Überträger Zika Virus
Foto: picture-alliance/AP Photo/J. Gathany

Seorang peneliti duduk di sebuah laboratorium di Yogyakarta, lengannya dimasukkan ke dalam kotak plastik transparan yang dipenuhi nyamuk. Tidak lama, terlihat benjolan kecil di kulit tangannya, setelah digigiti nyamuk puluhan kali.

Para peneliti di laboratorium itu bergantian menjadi relawan untuk dimangsa nyamuk-nyamuk dalam kotak plastik. Ini adalah bagian dari penelitian untuk mencoba mereduksi resiko demam berdarah dan infeksi oleh virus Zika, yang saat ini jadi isu global, setelah organisasi kesehatan dunia WHO menyatakan situasi darurat internasional..

Nyamuk-nyamuk dalam kotak plastik itu membawa bakteri yang disebut Wolbachia. Ini adalah bagian dari penelitian yang sudah pernah dilakukan puluhan tahun lalu. Bakteri itu bisa meredam penyebaran bekteri Zika pada manusia.

Temuan awal dari eksperimen itu ternyata berhasil meredam penyebaran demam berdarah. Sekarang para ahli dari Indonesia dan Australia berusaha mengembangkan eksperimennya untuk meredam penyebaran virus Zika.

Aedes aegypti mosquito - Zika Virus
Nyamuk Aedes Aegyptin pembawa virus ZikaFoto: Reuters/J. Saldarriaga

"Kami sudah memiliki bukti-bukti di laboratorium, bahwa metode ini bisa menghambat pertumbuhan dengue pada nyamuk, nyamuk yang sama yang membawa virus Zika," kata Scott O'Neill, direktur Eliminate Dengue Program (EDP) kepada kantor berita Reuters.

Memang masih banyak hal yang tidak diketahui pasti tentang Zika, termasuk dugaan bahwa virus ini bisa menyebabkan cacat lahir.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, infeksi Zika pada ibu hamil "diduga kuat" menyebabkan microcephaly, yaitu pengecilan tengkorak kepada pada bayi.

Infografik Microcephaly Englisch
Microcephaly - Pengecilan tengkorak kepala pada bayi

Sampai kini, belum ada pengobatan atau vaksin untuk infeksi Zika. WHO merekomendasikan agar penduduk menghindar dari gigitan nyamuk.

Jumlah kasus demam berdarah di lokasi eksperimen di Yogyakartamemang menunjukkan penurunan, dari 10 kasus tahun 2015 menjadi satu kasus pada tahun ini, sekalipun musim penyakit demam berdarah sedang mencapai puncaknya. Tapi hasil eksperimen itu memang belum dicoba secara luas di lapangan.

"Saya tidak percaya akan ada satu cara hebat," kata Adi Utarini, yang mengepalai penelitian di Indonesia. "Teknologi baru yang kita bawa ini tidak dimaksudkan untuk mengganti semua kegiatan yang dilalukan selama ini... pencegahan sangat penting."

Brasilien - Maßnahmen gegen Zika Virus - Rio de Janeiro
Petugas kesehatran di Rio de Janeiro, Brazil. Negara yang terparah dalam kasus infeksi ZikaFoto: picture-alliance/dpa/M. Sayão

Presiden Indonesia Joko Widodo minggu ini mendesak para menteri dan pejabatb terkait untuk meningkatkan langkah-langkah preventifdan melakukan kampanye kesehatan. Sedang Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) bagi mereka yang berencana mengunjungi Amerika Latin.

Dana penelitian di Yogyakarta sebagian datang dari yayasan pasangan miliarder Bill dan Melinda Gates. EDP juga melakukan uji coba di Vietnam. Inilah eksperimen tentang penyebaran demam berdarah yang paling maju saat ini di Indonesia, yang punya kasus demam berdarah kedua tertinggi di dunia, setelah Brazil.

hp/ap (rtr)