1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mencari MH370

13 Maret 2014

Hampir semua kekuatan angkatan laut yang hadir di Asia Tenggara terlibat dalam pencarian besar-besaran atas hilangnya Malaysia Airlines, yang tercatat sebagai misteri terbesar dalam sejarah penerbangan modern.

https://p.dw.com/p/1BP0f
Foto: Reuters/CNS Photo

AMERIKA SERIKAT:

Angkatan Laut AS adalah yang terbesar dengan perlengkapan terbaik di Pasifik yang secara sigap terlibat pencarian. Dua kapal perusak yang berbasis di San Diego melakukan pencarian dengan arahan langsung dari pemerintah Malaysia. Rabu lalu, USS Kidd melakukan pencarian di barat daya teluk Thailand dan USS Pickney di timur laut, antara Thailand, Kamboja dan Vietnam.

Helikopter Seahawk HM-60R dari USS Kidd terbang sejak pagi hingga sore dalam pencarian puing. Helikopter ini bisa melakukan pencarian antara 400 hingga 600 mil persegi di laut, selama 3,5 jam tergantung kondisi. Sensor yang ada di helikopter itu bisa mendeteksi benda-benda kecil di laut. Seahawk juga menggunakan kamera inframerah untuk digunakan pada malam hari.

Sebuah pesawat angkatan laut P-3C Orion juga melakukan pencarian di Selat Malaka dan Teluk Thailand. P-3C bisa melakukan pencarian dalam waktu lebih panjang dan jarak antara 1.000 hingga 1.500 mil persegi setiap jam. Sensor mereka juga mampu memindai benda-benda kecil di laut.

CINA:

Empat kapal Cina bergabung dalam pencarian. Jinggangshan adalah kapal terbesar di angkatan laut Cina dan mempunyai dek besar yang bisa meluncurkan sejumah helicopter. Sebuah pesawat angkatan udara juga mereka kirim untuk mencari sinyal dari kotak hitam pesawat yang hilang.

Koran Tentara Pembebasan Rakyat, juga mengatakan Beijing telah mengirimkan empat helicopter dan empat kapal pencari sipil. Kunlunshan – sebuah kapal pendaratan amfibi dengan dua helicopter – telah tiba dan melakukan pencarian di Teluk Thailand Kamis dini hari ini.

Cina berencana memperluas wilayah pencarian di barat laut menuju Teluk Thailand yang melingkupi 5.000 mil persegi laut, tulis harian milik militer Cina tersebut.

“Itu setara dengan kota berukuran menengah, dan kita harus teliti dalam pekerjaan karena ada tuntutan yang lebih tinggi untuk melakukan pencarian di daerah seluas itu,” kata Liu Zhonghu, kapten kapal Jinggangshan.

Televisi milik pemerintah mewawancarai petinggi militer Cina yang mengatakan bahwa helicopter telah diberangkatkan dari Jianggangshan dan Kunlunshan untuk melakukan pencarian. Kapal-kapal Cina itu juga menggunakan sonar bawah laut dan robot-robot untuk mendeteksi pesawat yang hilang, sementara para krunya melakukan survey di laut.

FILIPINA & VIETNAM:

Meski dengan sumberdaya lebih sedikit, militer Filipina segera mengirimkan kapal pencari dan penyelamar serta pesawat ke Laut Cina Selatan di sebelah barat daya Manila, hanya beberapa jam, setelah pesawat Malaysia dilaporkan menghilang.

Kapal angkatan laut terbesar dan paling baru milik Filipina, BRP Gregorio

del Pilar, dikerahkan pada Rabu lalu untuk menggantikan kapal patroli yang lebih kecil yang kembali ke pangkalan untuk mengisi bahan bakar dan persediaan, kata Letnan Satu Cherry Tindog, juru bicara Komando Barat militer Filipina.

Ia mengatakan Fokker 27 milik angkatan udara yang akhir pekan lalu melakukan pencarian telah diganti dengan Islander milik angkatan laut pada Senin. A C-130 dikerahkan pada Selasa. Kapal Islander dan the Gregorio del Pilar sejak Kamis melakukan pencarian.

Sementara di Hanoi, Letnan Jenderal Vo Van Tuan, wakil komandan staf Tentara Rakyat Vietnam, mengatakan bahwa negaranya telah mengirimkan untuk pertama kalinya helikopter untuk menyisir belantara U Minh di bagian selatan Negara itu setelah pencarian besar-besaran di lautan tidak menemukan hasil.

NEGARA LAIN:

Jepang, yang telah meningkatkan upayanya untuk berpartisipasi dalam misi kemanusiaan regional. Mengatakan mereka akan mengerahkan dua pesawat transport C-130 dan dua pesawat P-3C. Juru bicara Menteri Pertahanan Jepang, hari Kamis mengatakan pesawat transport itu sudah berada di lokasi dan P-3C akan dikerahkan sesegera mungkin.

Indonesia mengerahkan beberapa kapal patroli dan 3 pesawat intai tipe Boeing 737-2X9. Sementara negara tetangga, Singapura dan Brunei telah menyediakan kapal-kapal dan Singapura juga berencana menambah pesawat. Thailand mengerahkan helikopter-helikopternya, sementara Australia telah menawarkan dua pesawat P-3C sementara India dilaporkan memobilisasi kapal penjaga pantai.

ab/rn (ap,rtr,afp)