1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mendengar Dengan Cahaya

Martin Riebe16 Februari 2016

360 juta orang mengidap gangguan pendengaran, demikian taksiran WHO. Mulai dari tahap ringan hingga tuli total. Para ilmuwan di Göttingen Jerman lakukan riset untuk obati gangguan pendengaran dengan impuls cahaya.

https://p.dw.com/p/1Hw3y
Symbolbild Musik Sound Klang
Foto: Fotolia/lassedesignen

Mendengar Dengan Cahaya

Gangguan pendengaran jadi penyakit yang paling sering menerpa indera manusia. Penderita gangguan pendengaran biasanya dicangkok alat bantu dengar elektrik di organ dalam telinga. Alat ini menghantar gelombang suara lewat impuls listrik langsung ke sel saraf di rumah siput. Dalam otak muncul jejak suara yang seringnya tidak jernih.

Karena itu para peneliti di Göttingen kini mencoba stimulasi sel saraf pendengaran dengan cahaya. Pasalnya cahaya bisa difokuskan dengan tepat. Untuk itu mereka mengembangkan rantai sumber cahaya mikro yang bisa dicangkokan ke dalam telinga.

elektronische Hörprothese
Cangkok alat bantu dengar elektrik sering suplai suara tidak jernih dan terdistorsiFoto: picture-alliance/dpa

Tapi bagaimana caranya merangsang sel saraf pendengaran yang biasanya bereaksi terhadap sinyal akustik dengan sinyal optik? Mula-mula sarafnya dibuat peka cahaya, dengan memasang semacam saklar cahaya.

Prof. Tobias Moser ahli ilmu saraf yang memimpin riset menjelaskan: “Informasi genetis untuk saklar cahaya kami peroleh dari ganggang hijau. Dengan memanfaatkan virus kami sisipkan kode genetis ini ke dalam sel saraf. Dengan cara ini, sel saraf jadi peka cahaya.“

Jika sel saraf pendengaran dirangsang dengan cahaya, tercipta impuls yang diteruskan ke pusat pendengaran di otak. Ujicoba dengan tikus membuktikan, simulasi optik mengaktivkan pusat pendengaran di otak.

Para peneliti di Jeman mengharapkan dalam 5 tahun mendatang, cangkok implan cahaya sudah bisa diujicoba pada manusia. Dengan itu penderita gangguan pendengaran dapat mendengar suara lebih jernih dan jelas.