1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mengenang Proklamasi Kemerdekaan

ap/vlz(youtube, berbagai sumber)17 Agustus 2016

Bagaimana suasana pembacaan teks proklamasi 17 Agustus 1945 di Pengangsaan Timur 56? Berikut video saat teks kemerdekaan dibacakan Soekarno.

https://p.dw.com/p/1JjUW
Indonesische Unabhängigkeitserklärung Jahrestag
Foto: public domain

Awal Agustus 1945, bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu. Indonesia mempergunakan kesempatan untuk menyatakan kemerdekaannya.

Golongan muda pejuang seperti Syahrir dan Adam Malik, Sukarni dan lain-lain -- ingin selekasnya mengumumkan kemerdekaan tersebut. Sementara golongan tua seperti Soekarno dan Hatta lebih memilih sikap berhati-hati, karena tak ingin terjadi konflik fatal ketika kemerdekaan diproklamirkan.

Golongan muda kehabisan kesabaran dan menculik Soekarno dan M. Hatta ke Rengasdengklok, agar mereka tak dipengaruhi Jepang. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kemudian kembali ke Jakarta mempersiapkan proklamasi.

Teks proklamasi disusun Soekarno dan lainnya, kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Soekarno dan Hatta kemudian menandatangani naskah proklamasi tersebut atas nama bangsa Indonesia.

Sedianya teks proklamasi akan dibacakan di lapangan IKADA. Namun untuk menghindari huru-hara akhirnya dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur 56.